Ahok-Djarot Masif Bagi-Bagi Sembako, Anies Minta KPK Mengeluarkan surat edaran Larangan

Ahok-Djarot  Masif Bagi-Bagi Sembako, Anies Minta KPK Mengeluarkan surat edaran
Calon gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama  (VIVA.co.id/ Fajar Ginanjar Mukti)

Sujanews.com —   Juru Bicara Tim Pemenangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, Anggawira menyatakan pasangan Basuki Tjahja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat sedang panik.

Kepanikan itu terlihat saat beberapa lembaga survei menempatkan Anies-Sandi pada posisi unggul namun dilawan dengan arus pembagian sembako oleh Tim Ahok-Djarot yang kian masif.

"Ini sudah menjadi rahasia umum. Kami meminta agar pihak kepolisian dan Panwaslu bisa bertindak jika memang ada indikasi politik sembako, karena ini sudah pernah dilapori warga beberapa waktu lalu," ujar Anggawira melalui siaran pers kepada redaksi, Jumat (14/4).

Sebelum diberitakan jika tim sukses pasangan calon nomor urut 2 dalam Pilgub DKI Jakarta tersebut melakukan bagi-bagi 300 paket sembako murah di Jalan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pembagian berlangsung pada hari ini, Rabu (12/4), mulai 09.00 WIB sampai 12.10 WIB.

Menanggapi hal itu, Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Rasyid Baswedan berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengeluarkan surat edaran tentang larangan menyalurkan bantuan sosial jelang Pilkada DKI putaran kedua. Hal itu untuk mencegah praktik politik uang.

"Periode sebelumnya KPK sempat mengeluarkan edaran tidak ada bansos di masa kampanye, namun sayang sekarang tidak ada," kata Anies.

Meski KPK tidak mengeluarkan edaran tentang larangan penyaluran bansos saat kampanye, mantan Menteri Pendidikan dan kebudayaan mengajak semua pihak untuk tetap menjauhkan praktik kampanye kotor dalam pilkada.

"Menurut saya ini adalah tanggung jawab moral jangan dilangar dan bagi warga tolong ikut awasi," demikian Anies.  [Sujanews.com]