“Video itu refleksi menjelang Mei 98 yang dia lupa adalah ketika terjadi, rezim itu akan tumbang. Rezim itu kan saat itu represif, maka terjadilah ledakan massa. Sekarang situasi kita sudah berbeda. Kita sudah aman. Semua melakukan apa saja pun sudah bebas,” kata Fahri Hamzah melalui akun official Youtube.
Kondisi sekarang, yang tidak ada konflik atau inkondusifitas mereka menurut Wakil Ketua DPR itu ingin sebenarnya ingin menciptakan kecemasan di kalangan masyarakat Jakarta bahwa keadaan reformasi belum stabil. “Dan mereka menganggap kita akan melakukan hal sama yang lalu dengan sekarang.”
Sehingga masyarakat tidak paham akan situasi dinilai dirinya akan mudah percaya. Output mereka yang ingin dipilih pun akan terlaksa karena adanya video tersebut.
“Perpektif pertama itu mereka ingin mempengaruhi masyarakat tentang agar memilih Ahok-Djarot. Dan ini adalah propaganda. Perpektif kedua, mereka menciptakan fase kebencian, di mana dalam sejarah kita tidak ada lagi rezim represif,” tutup politisi PKS tersebut [Sujanews.com]