“Mestinya pemerintah bersikap lebih menunjukkan penghormatan kepada Raja Salman yang agamanya dinodai oleh Ahok,” kata Ferdinand dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/3).
Menurutnya, pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla semestinya memberikan pembelajaran bagi rakyatnya dengan tidak melibatkan Ahok dalam menyambut Raja Salman. Terlebih Raja Salman merupakan pemimpin negara Islam, sementara Ahok merupakan penoda agama Islam.
“Rejim ini mampu dan tega tidak menghormati Raja Saudi serta menghinakan diri dengan menyertakan seorang terdakwa menyambut tamu besar yang agamanya dinodai sang terdakwa. Anda sehat tuan Presiden?,” jelasnya.
Disampaikan, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud adalah penguasa dan pemimpin tertinggi negara Saudi Arabia yang menjadi asal-muasal dan titik awal lahirnya Islam. Disanalah Islam lahir, bertumbuh dan berkembang hingga menyebar keseluruh sudut dunia.
Raja Salman juga identik dengan Islam karena pemimpin tertinggi Saudi itu adalah penjaga dua kota suci umat Islam yaitu Mekkah dan Medinah. Tempat tujuan umat muslim seluruh dunia untuk menyempurnakan ke-Islamannya.
“King Salman justru menjadi identik sebagai pemimpin Islam meski gelar itu tidak pernah ada namun King Salman adalah pemimpin yang disegani dan dihormati serta dimuliakan oleh dunia,” tegas eks relawan Jokowi itu.
Ditambahkan, kesalahan yang dipertontonkan pemerintah dengan mengajak Ahok disebut Ferdinand sebagai sebuah kebodohan sekaligus menodai kerja keras pemerintah dalam menyambut dengan rasa hormat Raja Salman. [Sujanews.com]