“Saya hadir di sini bukan untuk membela siapa saja, tapi membela pancasila. Kita beragama, mari kita menjalankan agama rahmatan lil alamin,” ujarnya.
Dalam hal ini, Anggota Tim Advokasi GNPF-MUI, Nasrullah Nasution menilai pernyataan Hamka Haq tidak masuk akal. Sebab, Hamka Haq adalah anggota dewan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), partai pengusung Ahok di Pilkada DKI.
“Dia bilang hadir di sini bukan untuk bela Ahok, tapi bela negara pancasila. Gak masuk akal lah, dia kan anggota dewan dari partai yang mengusung Ahok jadi Gubernur, dan dia pun hadir karena diminta khusus oleh kubu Ahok. Masa iya dia gak bela Ahok”, ujarnya
Nasrulloh pun menyayangkan pernyataan Dosen Pascasarjana UIN Makasar ini. Sebab, Hamka didaulat untuk memberikan keterangan sebagai ahli agama Islam. Menurutnya, sebagai orang yang paham agama Islam, seharusnya dia hadir ke persidangan ini untuk membela Al-Qur’an yang sudah dinistakan oleh Ahok.
“Ini yang jelas-jelas sedang dinistakan adalah Al-Qur’an Surah Al Maidah 51, bukan pancasila. Harusnya yang dibela adalah Al-Qur’an, apalagi dia ngakunya kan ahli agama Islam,” tandasnya.
Ia pun lantas mempertanyakan kapasitas Hamka Haq sebagai ahli agama Ahok. “Ahli yang dihadirkan oleh Tim Penasehat Hukum Ahok ini bukanlah ahli agama Islam, melainkan elit politik,” katanya.
Nasrullah juga menilai bahwa keterangan yang disampaikan Hamka Haq sudah berpihak. Sehingga tidak mungkin lagi dapat diperoleh keterangan yang sah dari ahli ini.
“Ahli ini kan statusnya Anggota DPR RI dari Partai yang mengusung Ahok di Pilkada Jakarta, mana mungkin bisa netral,” ujarnya
Karena Hamka Haq sudah memiliki kecenderungan berpihak, menurut Nasrullah, keterangannya sebagai ahli agama Islam dalam persidangan tidak akan dipertimbangkan hakim.
Reporter: Taufiq Ishaq
Editor: M. Rudy
Sumber: kiblat [Sujanews.com]