Bendera Tauhid
Masih lekat dalam ingatan masyarakat tentang Nurul Fahmi yang digelandang ke kantor polisi lantaran membawa bendera merah putih bertuliskan kalimat tauhid Laa Ilaha Illallah. Setelah mendapatkan jaminan dari KH M Arifin Ilham, Nurul Fahmi dibebaskan.
Dengan datangnya Raja Salman bin Abdul Aziz, bendera bertuliskan kalimat tauhid Laa Ilaha Illallah Muhammadan Rasulullah milik Arab Saudi berkibar dimana-dimana, sampai di Gedung DPR/MPR, Istana Negara Jakarta, Istana Bogor, sepanjang jalan Jakarta menuju Bogor, sampai di Bali yang dikenal dengan pulau dewata.
Ulama Berkumpul di Istana
Beberapa waktu lalu, ada kriminalisasi yang dilakukan kepada para ulama. Bahkan, para ulama dan habaib sempat dihujani tembakan gas air mata di depan Istana Negara Jakarta pada Jum'at (4/11/16) atau Aksi 411. Ada pula ulama-ulama yang dinyatakan sebagai tersangka atas kasus yang dinilai dibuat-buat.
Namun, pada Kamis (2/3/17) puluhan ulama ternama diundang ke Istana Negara untuk berdialog dengan Raja Salman bin Abdul Aziz ditemani oleh Preiden Jokowi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua dan Wakil Ketua MPR RI, dan pejabat negara lainnya.
Di antara ulama-ulama yang diundang ada Ustadz Yusuf Mansur, KH Muhammad Arifin Ilham, Habib Nabiel Al-Musawwa, KH Hasan Abdullah Sahal, dan lain sebagainya.
Anti-Arab Mati Kutu
Seorang tokoh Nasional dalam sebuah pidatonya pernah membuat heboh bangsa ini dengan menyampaikan, tidak perlu menjadi Arab untuk menjadi Islam atau jangan ke-arab-arab-an saat berislam.
Namun, suara tokoh ini lenyap dengan sendirinya saat ia ikut menemui Raja Salman di Istana Bogor, kemudian ikut berfoto bersama anaknya, Raja Salman, dan Presiden Jokowi. [Om pir/Sujanews.com]