“Pengiriman pertama tiba pada 26 Januari 2017 dengan pesawat dan pengiriman terakhir akan tiba besok, Selasa (7/2/2017),” kata Ali Akbar Salehi, Kepala Organisasi Energi Atom Iran, kantor berita Fars melaporkan.
Berdasarkan kesepakatan nuklir yang ditandatangani dengan Rusia pada Juli 2015, Iran memiliki hak untuk memperkaya uranium hingga tingkat 3,5 persen. Senjata nuklir membutuhkan uranium sekitar 80 persen agar bisa beroperasi.
Dengan pengiriman terbaru, yang diberi wewenang oleh AS dan lima penandatangan lain untuk kesepakatan itu. Salehi mengatakan Iran telah mengimpor 359 ton uranium yang juga dikenal sebagai kue kuning, sejak kesepakatan nuklir mulai berlaku pada Januari 2016.
Berdasarkan kesepakatan itu, Iran diperbolehkan untuk melanjutkan proyek 5.000 senjata “IR-1” sentrifugal. Iran juga diizinkan menguji model yang lebih canggih yang dapat menghasilkan jumlah yang lebih besar dari uranium yang diperkaya – semua di bawah pengawasan ketat dari badan atom PBB.
Bulan lalu, para pejabat Iran mengatakan mereka telah berhasil menguji generasi terbaru IR-8 sentrifugal, yang memiliki kapasitas 20 kali lebih dahsyat dibandingkan R-1. [Sujanews.com]