Namun kini ia telah sukses dan dikenal sebagai pengusaha restoran yang telah memiliki 19 gerai serta beromset 500 juta per bulan.
Awalnya Egi hanyalah seorang lulusan SMK di Bekasi dan kesulitan untuk menapaki jalan hidup lantaran tidak memiliki kemampuan dalam bekerja. Alhasil Egi pun mau bekerja apa saja mulai dari buruh pabrik hingga tukang kuli panggul. Yang terpenting baginya adalah bisa memperoleh rezeki yang halal.
Setelah beberapa lama Egi pun mulai merasakan bahwa dengan menjadi kuli panggul, hak-hak ketenagakerjaannya menjadi tidak terpenuhi. Setelah bertemu dengan temannya, Egi kemudian diajak mendaftar ke pusat Pendidikan dan Pelatihan Rumah Gemilang Indonesia (RGI) dan akhirnya lolos seleksi serta bisa menjadi santri angkatan 8 jurusan Desain Grafis.
Berkat kemampuannya dalam desain grafis dan akhlaknya yang baik, Egi kemudian bekerja di sebuah penerbitan buku dan ditetapkan sebagai karyawan tetap. Setelah cukup lama, Egi kemudian pindah ke perusahaan konstruksi beton. Dan dari pekerjaan tersebut, ia kemudian menyisihkan penghasilannya untuk membuka usaha kuliner.
Kini dengan izin Allah, dalam kurun waktu tiga tahun, Egi sudah memiliki berbagai gerai makanan di berbagai daerah serta beromset 500 juta per bulan.
“Apa yang saya dapatkan dan jalankan sekarang, semua tidak terlepas dari dorongan dan doa dari semuanya. Orangtua, guru, saudara, teman-teman dan manajemen RGI yang selalu memberikan kesempatan kepada santri atau alumninya untuk bisa berkembang dan berkarya. Terima kasih saya ucapkan kepada RGI yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menimba ilmu yang hasilnya sangat luar biasa,” ujar Egi.
“Saya juga berterima kasih kepada seluruh amil di LAZ Al Azhar terutama Bu Ifah dan suami yang dulu sering memotivasi saya untuk menjadi pengusaha semenjak jadi santri RGI hingga saat ini,” tambahnya.
Sumber: Kabarmakkah [Sujanews.com]