Pertemuan ini sekaligus sebagai ajang deklarasi Majelis Kedaulatan NKRI. Hadir dalam pertemuan ini antara lain adalah Jendreal TNI (Purn) Tyasno Sudarto, Dr. Firdaus Syam, Permadi, SH, habib Muhammad rizieq, Mayjen TNI (Purn) Prijanto, Bambang Wibowo, Batara R. Hutagalung, Lily Chodidjah Wahid, letjen Merinir (Purn) Suharto, Usamah Hisyam dan lain sebagainya.
Habib Rizieq mengatakan, Majelis ini perjuangan terbuka bagi siapapun, sehingga tidak bisa dituduh sebagai gerakan makar. Ini untuk menyelamatkan NKRI. Karenanya, jangan sampai ada gerakan yang mencoba memprovokasi untuk mengadu domba antara Islam dan Nasionalis.
“Sekerang tidak ada dikotomi antara mereka, dan jangan adu domba antara anak bangsa. Ayo kita sama-sama jaga NKRI ini,” kata Rizieq.
Rizieq menambahkan bahwa Majelis NKRI tetap konsisten akan selalu menolak komunisme dan liberalisme. Juga akan selalu menolak segala bentuk gerakan saparatis. Penolakan ini, kata dia, adalah harga mati yang tak bisa ditawar-tawar
“Saparatis harus ditangani serius, saparatis tak bisa dibiarkan. NKRI harus tetap dijaga. Dan kami berpesan kepada Majelis Kedaulatan NKRI lanjutkan perjuangan ini, jangan pernah berhenti di jalan dan harus disosialisasikan sampai ke kampung-kampung, ke daerah-daerah agar semua bisa menyelamatkan NKRI,” ucapnya. (HR) [Sujanews.com]