Ini Penyebab Hoax Tetap Marak

Ini Penyebab Hoax Tetap Marak

Sujanews.com —  Direktur Remotivi, Muhamad Heychael mengungkapkan, setidaknya ada tiga hal mengapa hoax masih saja merebak massif.

Pertama, kata dia, adanya faktor alogaritma media sosial. Alih-alih media sosial membuka ruang diskusi, nyatanya justru mengunci kepada entitas yang sama.

Heychael menjelaskan, kalau seseorang sering membuka konten tertentu, maka suggestion atau saran konten yang diarahkan media sosial akan mengacu pada konten sejenis.

“Itu membuat kita di sosial media dalam lingkup konten yang kurang lebih sama,” ujarnya dalam diskusi bertema ‘Barcode Media, Bredel Gaya Baru?’ di Kantor YLBHI, Jakarta, Kamis (26/01/2017).

Sehingga, terangnya, pandangan seseorang akan dibentuk dengan alogaritma lingkup sosial medianya.

“Jadi tidak ada lagi internet sebagai ruang publik yang mensyaratkan dialog atau diskusi antar dua orang yang berbeda pandang,” jelasnya.

Faktor selanjutnya, sambung Heychael, adanya efek plasebo yang membuat seseorang cenderung percaya hanya dengan apa yang ingin dia percaya.

“Artinya meski dikasih tahu kaidah jurnalistik, tidak akan hilang hoax. Karena ini bukan persoalan rasional tapi believe,” ungkapnya.

Terakhir, menurut Heychael, terkait prespektif psikologis persepsi seseorang atas expertise dan trustworthiness. Atau daya kritis terhadap konten dan media yang dibaca.

“Expertise yakni tentang medianya, sudah berapa lama, narasumbernya kredibel atau tidak. Sedangkan trustworthiness yakni media ini punya sejarah bagus tidak, terpercaya atau tidak,” paparnya.

Akan tetapi, kata dia, yang berkembang dalam masyarakat saat ini cenderung tidak memperdulikan soal aspek expertise dan trustworthiness tersebut.

“Yang penting adalah apa yang dipresepsi masyarakat,” tandasnya menutup.*   [Sujanews.com]