Mengingat proses pengadilan Ahok kian terdistorsi, berlarut-larut dan dicurigai adanya intervensi kekuasaan dan kekuatan pemodal besar.
Kalau di jalur hukum saja telah dimanipulasi, maka semakin meyakinkan publik bahwa proses Pilgub DKI berpotensi kecurangan.
Apalagi kini gencarnya dugaan kriminalisasi Cawagub Sylviana Murni yang merupakan lawan terberat dari kubu Ahok-Djarot.
Suka atau tidak, serangan isu KKN kepada Sylviana secara efektif telah memicu citra negatif untuk menghancurkan elektabilitas Agus-Sylvia.
Istana dan Polri tampak saling bersinergi guna memuluskan ambisi Ahok untuk kembali berkuasa di jantung strategis ibu kota negara.
Selain itu, Polri terlihat agresif meredam aspirasi umat Islam yang dianggap menghalangi misi politik Istana untuk memenangkan Ahok.
Tekanan yang dilancarkan Istana dan Polri menimbulkan kecemasan dan berakibat memicu Pilgub DKI menjadi tidak kondusif.
Bahkan berpotensi menyulut kegaduhan yang serius, dimana terjadinya reaksi umat Islam untuk memboikot Pilgub DKI.
Aksi boikot Pilgub DKI oleh umat Islam sebagai bentuk perlawanan atas intervensi Istana dan pratek politik kriminaliasi yang dilakukan oleh Polri.
Untuk menghindari benturan bahkan huru-hara politik, maka sebaiknya Pilgub DKI ditunda demi kepentingan keamanan nasional.
Faizal Assegaf Ketua Progres 98 [Sujanews.com]