Donal Trump Lantik 11 Penganut Yahudi untuk Jabatan Penting

Donal Trump Lantik 11 Penganut Yahudi untuk Jabatan Penting

Sujanews.com —   Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump dilaporkan mengumumkan pengangkatan 11 pemimpin Yahudi untuk memegang posisi penting dalam pemerintahan AS, lapor koran Israel.

Tokoh Yahudi yang berpengaruh di bawah pemerintahan Presiden baru menurut koran itu adalah: Jared Kushner (36),  menjabat sebagai penasihat senior Trump. Jared Kushner  adalah pengusaha real estat yang menikahi putri Trump, Ivanka.

Kushner akan fokus pada Timur Tengah dan Israel, serta kemitraan dengan sektor swasta dan perdagangan bebas.

Jared memainkan peran penting dalam kampanye pemilihan Presiden, terutama di Israel  dan telah menyumbangkan puluhan ribu dolar untuk organisasi dan lembaga yang terletak di permukiman ilegal di Tepi Barat.

Informasi itu terkuak dari formulir pajak mereka.Keluarga Kushner menyumbangkan beberapa juta dolar setahun  untuk amal melalui Charles dan Seryl Kushner Foundation.

Individu berikutnya adalah David Friedman, yang berada di rentang usia akhir lima puluhan, berbicara bahasa Ibrani, dan memiliki sebuah rumah di Jerusalem Barat, Talbiya.

Dia adalah seorang pengacara Trump dalam waktu cukup lama. Pernah diumumkan sebagai duta besar AS ke Israel, Friedman akan aktif bekerja di Yerusalem sebelum pemindahan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem diumumkan. Rencana pemindahan Kedubes AS di Israel itu sudah jadi bagian dari janji Presiden Trump yang akan mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Ia  juga dikenal pendukung pembangunan pemukiman haram Israel yang mencaplok tanah Palestina dan banyak menggelontorkan dana untuk proyek itu.

Selain itu  ada Wakil Khusus Negosiasi Internasional dipegang oleh Jason Greenblatt, seorang ortodoks Yahudi yang belajar di sebuah sekolah di Tepi Barat.

Greenblatt akan mengambil posisi itu dengan fokus pada konflik Palestina-Israel, hubungan AS-Kuba, perjanjian perdagangan AS dengan negara-negara di dunia.

Sementara, Stephen Mnouhan, 54, akan mengambil alih portofolio keuangan dalam pemerintah AS.

Surat kabar itu melaporkan bahwa Trump dan Mnouhan sudah menjalin persahabatan sejak 15 tahun yang lalu, dan sebelum mengambil alih urusan keuangan, Trump bekerja sebagai konsultan untuk beliau.

Stephen Miller (31), akan berperan sebagai penasihat senior kebijakan.

Surat kabar Israel mengatakan, Miller memainkan peran penting dalam penulisan ucapan selama kampanye untuk Trump dan menjabat selama tujuh tahun sebagai asisten anggota parlemen.

Selanjutnya, Carl Icahn (80), seorang pengusaha dan investor, akan menjabat sebagai penasihat khusus pada isu-isu reformasi regulasi.

Surat kabar Israel mengatakan, dia akan bekerja sebagai seorang rakyat dan bukan sebagai seorang PNS atau karyawan khusus pemerintah federal.

Gary Cohen (56), pula akan memimpin Dewan Ekonomi Nasional di Gedung Putih.

Surat kabar itu mengatakan, dia memegang posisi senior di beberapa perusahaan.

Boris Epstein (umurnya berada di pertengahan tiga puluhan), menjabat Asisten Khusus kepada Presiden dan Asisten Direktur Komunikasi untuk proses alternatif.

Surat kabar itu mengatakan, Epstein adalah pengacara keuangan dan investasi dari New York dan mempertahankan jaringan televisi utama lebih dari 100 kali untuk Trump.

David Holkin (57), seorang dokter akan emmegang jabatan Menteri Urusan Veteran jika mereka telah diterima oleh Kongres dan adalah pembantu kepada Menteri Kesehatan di Departemen Urusan Veteran, dan memegang posisi senior di rumah sakit, universitas dan perusahaan.

Reed Kudiesc, dan menjabat Asisten Presiden untuk inisiatif di dalam pemerintah dan teknologi, bertanggung jawab atas inisiatif yang memerlukan kerjasama berbagai lembaga, dengan fokus pada inovasi teknologi dan modernisasi.

Avraham Berkowitz (27), asisten khusus kepada Presiden Trump dan pembantu Jared Kushner.

Menurut Jerusalem Post, Berkowitz adalah teman Kushner, dan setelah lulus kuliah, Berkowitz bekerja untuk perusahaan-perusahaan Kushner. Dia lulus dari sekolah hukum di Universitas Harvard.

Pendahulunya, Presiden Bill Clinton juga yang memasukkan banyak pejabat penting dari Yahudi. Sebagaimana diketahui, Yahudi menyumbang sekitar 60 persen dari dana kampanye non-institusional Clinton dan sekitar 80 persen pemilih Yahudi memberikan suara mereka untuk Partai Demokrat.* [Sujanews.com]