Duterte beralasan jika sikap yang ditunjukan kepada petinggi gereja karena dirinya tidak bisa menerima sikap mereka, yang telah menyadari dampak buruk obat terlarang, tetapi justru malah menyebut kebijakannya melawan hukum.
“Mereka yang mengkritik harus memakai sabu dulu supaya mengerti,” tegas Duterte di Manila, seperti dilansir dari AFP.
“Saya juga merekomendasikan satu atau dua uskup mencoba sabu,” tambah dia.
Sebelumnya, diberitakan Gereja Katolik melakukan kampanye untuk menghentikan pembunuhan terhadap para tersangka pengedar dan pemakai narkoba yang dilakukan melalui kebijakan yang dikeluarkan oleh Duterte. Yang mana dalam waktu kurang dari tujuh bulan, kebijakan ini telah menewaskan 6.000 warga Filipina. [pm/Sujanews.com]