Popularitasnya Terus Terhimpit, Ahok Dinilai Mainkan Isu Korban SARA agar Terlihat Dizolimi

Popularitasnya Terus Terhimpit, Ahok Dinilai Mainkan Isu Korban SARA agar Terlihat Dizolimi

Sujanews.com —  Sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang gusar dengan gerakan "Cagub Asal Betawi" dari Badan Musyawarah (Bamus) Betawi ditengarai karena elektabilitasnya dalam sejumlah survei untuk kembali menduduki posisi DKI 1 kian menurun.

"Jadi wajar dalam aroma kompetisi Pilkada ini Ahok berkomentar sinis terhadap hal yang mungkin mengurangi suaranya," kata Pakar Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, seperti dilansir Rimanews, Rabu (7/09/2016).

Ahok sebelumnya sempat menuding Bamus Betawi telah memainkan isu suku agama ras dan antar-golongan (SARA) dengan melontarkan imbauan agar mengusung dan memilih calon Gubernur asal Betawi di Pilgub 2017. Bahkan, Ahok mengancam akan mensetop aliran dana hibah rutin ke Ormas Betawi itu.

Tak hanya, itu Gubernur juga menuding dua anak buahnya ikut terlibat dalam aksi Bamus Betawi. Mereka adalah Sekertaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah dan Deputi Gubernur bidang Pariwisata dan Budaya Syliviana Murni, yang tercatat sempat mengikuti seleksi bakal cagub dari Partai Gerindra.


Meski demikian, Hendri menilai padahal seharusnya Ahok tidak perlu terlalu gusar terkait isu SARA dalam Pilgub DKI. Menurut dia, isu agama dan etnis tidak berpengaruh banyak untuk menggemboskan suara seorang calon gubernur berdasarkan hasil survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik) dan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) beberapa waktu lalu.

Dalam hasil survei itu, responden menjawab 48 tidak setuju, 29 persen setuju, 12 persen sangat setuju, dan 8 persen tidak menjawab pertanyaan soal hadits atau ucapan populer, bahwa orang Islam tidak boleh dipimpin nonmuslim.

Oleh karena itu, Hendri menyimpulkan ada suatu strategi politik yang sedang dimainkan Ahok di balik gaungan isu SARA yang seolah-olah mencuat deras. Dia lebih melihat sikap Ahok dipicu karena popularitasnya terus terhimpitnya dengan para Cagub lain berdasarkan hasil beberapa lembaga survei.

"Ahok sadar itu. Ahok akan berupaya sedemikian rupa agar dicitrakan dizolimi menggunakan isu SARA. Padahal warga Jakarta sudah memiliki toleransi yang tinggi," tutur dia.

Hendri pun menyarankan agar siapapun pesaing Ahok tidak terpancing dengan justru turut serta dalam kampanye hitam meneriakan isu SARA sebagai bagian dari strategi yang dimainkan calon petahana. "Sebaiknya para Cagub menghindari isu SARA sebagai strategi mendapatkan suara," tandas dia.