Pengamat Ini Bilang Megawati Tak Punya Harga Diri

Pengamat Ini Bilang Megawati Tak Punya Harga Diri

Sujanews.com — Pengamat kebijakan publik Budgeting Metropolitan Watch (BMW) Amir Hamzah menyebut, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai orang yang tidak punya harga diri.

Hal tersebut disampaikan Amir menanggapi keputusan Mega yang pada akhirnya mendukung petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI 2017.

Menurut Amir, Megawati telah melakukan kebohongan publik dan sekaligus mempermalukan 32 calon gubernur yang diundang untuk ikut proses penjaringan dan seleksi di DPP PDIP.

‎"Ini sangat fatal, dan harga diri Mega hancur. Dia telah membohongi semua Cagub yang ikut mekanisme dan seleksi di PDIP. Sangat memalukan!,"  kata Amir kepada TeropongSenayan, Jakarta, Rabu (21/9/2016).

Amir mengingatkan, bahwa sejak PDIP membuka pendaftaran seleksi calon gubernur, Ahok tidak pernah ikut ambil bagian. Malah komentar bernada tantangan kepada PDIP kerap dilontarkan Ahok. ‎Salah satunya, meminta PDIP berkomunikasi kepada TemanAhok bila ingin meminangnya.

Meski begitu, Amir meminta agar 32 Cagub yang sudah sabar mengikuti pendaftaran di PDIP tidak berkecil hati ataupun marah.

"Pak Yusril, Haji Lulung, Sandiaga, Marco Kusumawijaya dan yang lain, tidak usah tersinggung apalagi marah. Tuhan ora Sare (Tuhan tidak tidur), insyaallah, tidak lama lagi Megawati pasti kena batunya," kata Amir.

Amir menilai, apa yang dilakukan Megawati dengan 'mengkibuli' 32 Cagub tersebut sebenarnya cukup mudah dipahami.

Sebab, sejak awal Amir mengaku sudah mencium gelagat bahwa proses penjaringan yang digelar PDIP itu memang hanya untuk menaikkan nilai transaksi dan mahar Ahok ke PDIP.‎

"Tentu Megawati sudah membaca peluang ini. bagaimana mungkin 'orang luar' yang bukan kader PDIP serta tidak pernah ikut penjaringan, tiba-tiba dipilih?. ‎Ini pasti ada transaksi gila-gilaan," cetus Amir.

Diketahui, PDIP sebelumnya membuka pendaftaran cagub yang akan diusungnya pada Pilkada DKI 2017. Dari 32 Cagub yang ikut seleksi, sempat mengerucut menjadi 27 bakal calon.

Mereka jugamengikuti uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test, hingga dikerucutkan menjadi enam nama Cagub.

Dua nama lain yang merupakan kader PDIP yaitu Djarot Syaiful Hidayat serta Boy Sadikin juga ikut disertakan dalam uji psikotes itu.

Namun, hingga akhirnya Megawati menentukan nama Ahok Selasa (20/9/2016) malam tadi, DPP PDIP tidak pernah mengumumkan 6 nama Cagub teratas, dan hasil akhir dari mekanisme partai yang sebelumnya digembar-gemborkan hingga kini tidak pernah disampaikan ke publik.

Berikut daftar nama calon gubernur DKI yang ikut proses dan mekanisme penjaringan di DPP PDIP :

1. Yusril Izha Mahendra
2. Hasnaeni
3. Riza Vilano Satria Putra
4. Teguh Santosa
5. Hasniati
6. Margono
7. Sugiman
8. Mahfud Djaelani
9. S. Azhari
10. Edysa Girsang
11. Dedi Irianto
12. Farhat Abbas
13. Gusjoy
14. M. Idrus
15. Pitrimawati
16.Harun Al Rasyid
17. Firdaus Djaelani
18. Beny Mokalu
19. Marco Kusumawijaya.
20. Adek Efril Manurung‎
21. Pardi
22. Zainal Arifin.
23 Audy IZ. Tambunan
24. Sukimin.
25. Akhmad Syakhroza
26. Kaspudin Noor
27. Bambang Sungkono
28. Lulung
29. Sandiaga Uno
30. Luluk Nurhamidah
31. Endang Darmawan
32. Kwiee Siong Wey

Daftar nama cagub DKI usulan kader PDIP:
1. Boy Sadikin
2. Djarot Saiful Hidayat‎

Dari nama-nama tersebut dipastikan tidak ada nama calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Ahok memang dia tidak mengikuti prosos penjaringan dan penyaringan yang dilakukan PDIP, lantaran saat itu pede akan maju lewat jalur independen bersama Teman Ahok‎.(yn)