Luhut menyebutkan, semua proyek pembangunan reklamasi akan dilanjutkan tanpa terkecuali, termasuk pembangunan Pulau G yang sudah distop Rizal Ramli karena melakukan pelanggaran berat dalam berbagai sektor. Menurut Luhut, pihaknya telah mengumpulkan semua data dari stakeholder terkait pembangunan reklamasi, dan telah mendengarkan penjelasan banyak pihak termasuk dari PLN. Hasilnya pembangunan pulau buatan ini dapat dilanjutkan.
Namun, keputusan Luhut melanjutkan proyek reklamasi menjadi bulan-bulanan publik belakangan ini. Para aktivis lingkungan, kaum nelayan, hingga mahasiswa memprotes keras keputusan Luhut.
Hari ini, Selasa (13/8), para mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Universitas Indonesia akan menggeruduk Kantor Kemenko Kemaritiman untuk berunjukrasa menolak kelanjutan proyek reklamasi.
Rencana demonstrasi mahasiswa itu juga bertepatan dengan jadwal konferensi pers Menko Luhut bersama Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), di Kantor Kemenko Maritim nanti.
"Kami sore ini akan mendatangi Kantor Kementerian Maritim. Kami protes keras atas kelanjutan proyek reklamasi," ujar perwakilan mahasiswa, Ikhsan, membeberkan rencana aksi mereka kepada Kantor Berita Politik RMOL.
Selain mahasiswa, massa aksi juga akan diperkuat oleh para aktivis dari Koalisi Nelayan dan aktivis pro nelayan lainnya. Estimasi massa diperkirakan berjumlah 50 orang.
Aksi akan dilakukan di depan Kantor Kemenko Maritim sekitar pukul 14.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.