Gencatan Senjata Suriah Rapuh, Konvoi Bantuan PBB Diserang, Amerika Peringatkan Rusia

Gencatan Senjata Suriah Rapuh, Konvoi Bantuan PBB Diserang, Amerika Peringatkan Rusia

Sujanews.com —  Sebuah serangan udara mematikan terhadap konvoi bantuan PBB oleh pesawat Suriah atau Rusia ketika gencatan senjata Suriah masih berlangsun.  Amerika mempertanyakan komitmen Rusia terhadap gencatan senjata, demikian Al-Arabiya memberitakan Selasa 20 September.

Serangan itu hanya bisa dilakukan oleh rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad atau sekutu Rusia dan Moskow harus bertanggung jawab, kata para pejabat AS. "Amerika Serikat sedang marah oleh laporan bahwa konvoi bantuan kemanusiaan dibom di dekat Aleppo hari ini," kata juru bicara Departemen Luar Negeri John Kirby.

Seorang aktivis oposisi yang menyaksikan serangan itu mengatakan sedikitnya delapan kendaraan hancur bersama dengan depot bantuan daerah Bulan Sabit Merah di mana mereka diparkir. menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia dan aktivis oposisi, setidaknya 12 orang tewas dalam serangan itu,

Pekan lalu, Amerika Serikat terpaksa meminta maaf setelah melemahkan gencatan senjata dengan membom pasukan Suriah, tapi Washington mengatakan bahwa hal itu kecelakaan yang tidak disengaja.

Para pejabat AS mengatakan tidak akan ada alasan serupa dari Rusia untuk penargetan pekerja bantuan non-kombatan. "Tujuan konvoi ini diketahui oleh Suriah dan Federasi Rusia (mengapa tetap diserang)," kata Kirby.. "Akibatnya pekerja bantuan tersebut tewas dalam usaha mereka untuk memberikan bantuan kepada rakyat Suriah," tambahnya.

"Mengingat pelanggaran berat terhadap gencatan senjata ini,  kita akan menilai kembali prospek masa depan dalam kerjasama dengan Rusia."

PBB sendiri  telah menyatakan kemarahan setelah konvoi bantuan dipukul di Suriah, dan memperingatkan serangan itu bisa dianggap kejahatan perang jika itu disengaja.

Kepala bantuan PBB Stephen O'Brien menyerukan penyelidikan atas serangan konvoi bantuan. "Biarkan  menjadi jelas: jika serangan tak berperasaan ini ditemukan menjadi sasaran sengaja  maka itu akan dianggap kejahatan perang," katanya.

PBB memutuskan menunda konvoi semua bantuan ke Suriah setelah truk-truknya diserang oleh pesawat tempur di Aleppo, Padahal konvoi tersebut mendapat izin resmi dan semua pihak yang bertikai -termasuk Rusia dan Amerika Serikat- sudah mendapat pemberitahuan, menurut salah seorang juru bicara PBB. Delapan dari 31 truk -yang membawa gandum, pakaian musim dingin, dan pasokan obat- rusak akibat serangan tersebut.

Amerika Serikat (AS) menyatakan sedang berusaha untuk menyelamatkan gencatan senjata di Suriah yang saat ini berada di ujung tanduk. AS juga menyalahkan Rusia atas mulai runtuhnya gencatan itu, dan mempertanyakan komitmen Rusia atas gencatan senjata tersebut.

Washington mengatakan, serangan terbaru yang menghantam konvoi bantuan kemanusiaan di Aleppo, yang diduga dilakukan jet tempur Rusia, menunjukan bahwa Rusia tidak sepenuhnya memiliki komitmen pada gencatan senjata itu.

“Ini adalah hari yang sulit dan melelahkan di Suriah yang menimbulkan pertanyaan serius tentang apakah Rusia dapat sampai pada tujuan akhir dari kesepakatan itu,” kata seorang pejabat senior pemerintah AS, yang berbicara dalam kondisi anonim.

“Bagaimanapun beban ada pada Rusia untuk menunjukkan dengan cepat dan secara signifikan bahwa mereka berkomitmen untuk proses ini,” sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Selasa (20/9).

Kemarin, oposisi Suriah mengatakan bahwa gencatan senjata di Suriah nampaknya sudah mendekati akhir. Oposisi  mengatakan sejauh ini belum ada tanda-tanda apakah akan memperpajang gencatan senjata yang diinisiasi oleh AS dan Rusia itu.