Larangan akan dicabut lewat pemungutan suara pada 13 September mendatang lantaran dianggap tidak konstitusional dan berbau Islamofobia, ujar Dewan Kota Newton dalam pernyataannya.
“Kota Newton kaya dengan keragaman dan keramahan, dan kami senang melihat warga dari semua agama dan latar belakang bisa hidup dan beribadah bersama,” kata anggota dewan Newton, Nancy Schulz, seperti dilansir Independent.
Sementara itu Direktur Eksekutif Council of American-Islamic Relations (CAIR) Georgia, Edward Ahmed Mitchell, mengatakan bahwa ini akan menjadi momen kemenangan penting bagi komunitas Muslim AS yang belakangan semakin disudutkan akibat adanya pernyataan rasis yang dilontarkan salah seorang calon presiden AS, mengacu pada calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump.
Edward Ahmed menambahkan, “Nantinya jika sudah disahkan umat Muslim kota Newton akan terus melanjutkan pembangunan masjid dan area pemakaman yang telah dibeli.”