Menurut Hendrawan, pernyataan Ahok tersebut bisa memecah belah internal PDI-Perjuangan, lantaran tidak menghargai segala mekanisme yang sudah ditentukan.
"Ahok kembali blunder ketika mengatakan minta izin berpasangan dengan Djarot tapi tidak meminta dukungan PDIP," kata Hendrawan di Gedung Nusantara IV Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (22/8/2016).
Oleh karenanya, lanjut Hendrawan, setiap pernyataan Ahok yang dilontarkan, menjadi catatan khusus untuk PDI-Perjuangan. Terlebih, nama Ahok sendiri bagi PDIP masih bersifat indikatif, dan belum deklaratif.
"Semua nama yang muncul ke permukaan adalah nama-nama yang sifatnya indikatif. Ahok pun indikatif," paparnya. (icl)