“Itu bukan kami pelakunya, bukan panitia, bukan pengurus BEM, juga bukan alumni Fakultas Peternakan Unja. Pokoknya bukan kami pelakunya,” kata Gubernur BEM Fakultas Peternakan Unja Adlin Yulianto, Ahad (28/8/2016) sore seperti dikutip Kabarjambi.
Ketika ditanya lebih jauh, Adlin tidak mengetahui pelaku pelecehan dalam foto tersebut.
“Pas kejadian tersebut, bukan lagi menjadi rangkaian kegiatan resmi panitia,” lanjutnya.
Ketika ditanya tanggungjawab panitia, Adlin menilai bahwa kegiatan itu bukan tanggung jawab pihaknya.
“Itu di luar tanggung jawab kami, karena itu bukan panitia pelakunya, juga di luar agenda program pengenalan kampus,” tandasnya.
Selain foto itu, tersebar pula foto sejumlah mahasiswa baru tidak memakai baju (atasan) sedang berbaring bersama dengan meletakkan kepala di atas perut temannya. Foto itu juga menuai protes netizen.
Tarbiyah.net menyebutkan, PKK yang kemudian dihentikan Rektor Unja Johni Najwan itu juga diisi dengan organ tunggal dan joget-joget. Namun, ketika membubarkan PKK tersebut, Johni menyebutkan alasannya karena kegiatan tersebut sudah tidak teratur.
“Iya, benar tadi memang saya bubarkan kegiatan tersebut, tetapi pembubaran itu bukan terkait permasalahan dugaan pelecehan seksual ataupun unsur bullying, hanya saja tadi kegiatannya sudah tidak teratur saja makanya saya bubarkan,” kata Johni.