Dilansir dari Independent Izin penggunaan jilbab ini sebenarnya telah disosialisasikan kepada anggota Mounties sejak Januari 2016, namu baru secara resmi kebijakan ini diterapkan oleh pemerintah Kanada pekan ini. Kebijakan ini merupakan bagian dari sikap Kanada terhadap Islamophobia yang berbeda dengn negara lain.
Kanada mengizinkan umat muslim untuk membuat pilihannya sendiri terkait pakaian yang mereka kenakan sesuai dengan kepercayaan mereka dimanapun berada. Kebijakan ini justru berbanding terbalik dengan larangan pemerintah Prancis terhadap wanita Muslim yang memakai burkini saat di pantai dan dampaknya memperburuk hubungan antaragama.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan berbicara mengenai Kanada adalah soal penerimaan, keterbukaan, persahabatan, dan penerimaan masyarakat yang kaya akan keberagaman. Kepolisian Kanada pun tak hanya baru-baru ini memberikan kebebasan berpakaian sesuai dengan keyakinan dan agama masing-masing.
Sejak tahun 1990, RCMP telah mengizinkan penganut Sikh untuk menggunakan turban tanpa topi Stetson. Dampaknya petugas penganut Sikh pun meningkat hingga 500 ribu orang. Setelahnya, sebanyak 30 pria meminta izin untuk menumbuhkan jenggot sesuai kepercayaan mereka. Tetapi belum pernah ada wanita yang mengajukan diri meminta izin berjilbab saat itu.
Sebelum aturan jilbab ini diizinkan, RCMP mengujicoba tiga model jilbab tradisional yang sesuai ketika polwan bertugas saat menggunakannya. Sehingga mereka akan bekerja dengan nyaman.
Juru Bicara pemerintah Kanasa Zcorr Bardsley mengatakan keputusan ini telah disetujui oleh komisaris RCMP. Kebijakan ini pun menjadi pertimbangan agar perempuan muslim berminat menjadi bagian dari RCMP untuk karir mereka.
RCMP memang bukan yang pertama mengizinkan polisi wanitanya berjilbab. Sebelumnya polisi wanita Toronto, Edmonton, London, Swedia dan Norwegia telah mendapat izin untuk mengenakan jilbab.