"Kenapa? Artinya PDIP menilai kinerja Ahok selama ini lumayan baik, hubungan PDIP dengan Ahok lumayan baik," kata Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan DKI Jakarta, Gembong Warsono, seperti diberitakan RMOLJakarta.com, Senin (6/6).
Walau begitu, dalam perjalanan Ahok tiba-tiba meninggalkan PDIP. Kenapa meninggalkan? Karena Ahok memutuskan untuk maju di Pilkada DKI Jakarta melalui pintu independen.
Tetapi, lanjut Gembong, PDIP tetap tidak merasa tersinggung dengan keputusan Ahok tersbut. Karena menurutnya itu adalah hak dan pilihan yang bersangkutan.
"Karena Ahok sudah menentukan jalannya sendiri, PDIP perlu menyiapkan jalannya juga. Di akhir perjalanan, khususnya minggu-minggu kemarin, Ahok seolah-olah kembali lagi goda-goda partai politik lagi," ungkapnya.
Menurut dia, dengan Ahok menyatakan belum talak tiga dengan Djarot Saiful Hidayat, itu berarti dia bisa kembali lagi. Ahok, di mata dia, sedang menggoda partai politik.
"Kenapa dia menggoda partai politik? Rasanya bagi saya Ahok udah enggak pede juga sekarang, percaya dirinya menurun. Karena menurun, dia menggoda-goda partai politik. Kenapa percaya dirinya menurun? Dia melihat juga bahwa intensitas komunikasi yang dibangun partai politik di DKI Jakarta cukup tinggi, sehingga memengaruhi kepercayaan diri Ahok," tandasnya.