Gejala radang lambung meliputi rasa nyeri yang hebat pada bagian atas perut yang berlangsung hingga beberapa hari atau beberapa minggu. Rasa sakit mungkin berkurang ketika seseorang makan, tetapi muncul lagi ketika ia merasa lapar. Kadang-kadang rasa penderitanya terbangun saat sedang tidur.
Berbeda dengan radang lambung yang biasanya menimbulkan rasa sakit ketika lapar dan berkurang ketika makan, radang usus halus justru semakin terasa semakin nyeri saat makan. Itulah gejala paling umum yang dirasakan oleh penderita radang lambung.
Radang lambung juga dapat disebabkan oleh konsumsi minuman keras, sekresi asam hidroklorik yang berlebihan dalam jus gastrik, atau berbagai infeksi seperti sipilis, tuberkolosis, dan jamur. Terkadang juga tekanan kejiwaan juga dapat menyebabkan dan memperparah gejala radang lambung.
Puasa yang dijalankan sesuai ajaran syariat dapat menyeimbangkan kadar asam lambung sehingga lambung terhindar dari peradangan. Bahkan, puasa dapat menyembuhkan gangguan radang lambung.
Dalam buku "Mukjizat Kesehatan Ibadah" dituliskan sebuah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh puasa Ramadan terhadap kadar asam lambung baik penurunan atau peningkatannya. Menemukan bahwa setelah puasa Ramadan, kadar asam di lambung menjadi seimbang (isochlorhydria), baik pada penderita kekurangan asam lambung (hypochlorhydria) maupun kelebihan asam lambung (hyperchlorhydria). Temuan itu menegaskan bahwa puasa Ramadan meringankan dan mencegah penambahan asam lambung secara berlebihan, yang sering menjadi penyebab utama radang lambung. []