Tahun lalu, Trump mengusulkan larangan sementara umat Muslim memasuki Amerika Serikat sebagai respon terhadap serangan Islam di Paris dan California.
Dinyatakan Imam Yahya Barry kepada Reuters, Trump sebaiknya belajar tentang Komunitas Muslim di tanah kelahiran Ibunya itu. Hal itu untuk menunjukkan bahwa umat muslim tidak ekstrim.
” Hi Donald, kami umat Islam, selamat datang di masjid kami! Apakah Anda masih melihat Muslim sebagai ancaman bagi peradaban Barat? ,” tutur Yahya dikutip dari Arab News, Kamis (9/6/16).
Secara terpisah, Politisi Partai Republik Paul Ryan mengatakan, Trump membuat buku teks tentang komentar rasis, ketika hakim Meksiko-Amerika itu bias terhadap dirinya.
Ryan pada pekan lalu sepakat mendukung pencalonan Trump. Namun, Ryan mengatakan bahwa dirinya harus menarik pernyataannya itu.
Sementara itu, Komisaris Eropa Pierre Moscovici mengatakan, Uni Eropa akan sangat sulit untuk bekerja sama dengan Trump jika calon kandidat Partai Republik itu memenangkan pemilihan presiden AS pada November mendatang.
Moscovici menambahkan, sementara itu Uni Eropa tidak mengambil posisi resmi apakah mendukung Trump atau kandidat Demokrat Hillary Clinton. Namun, Moscovici berharap kepresidenan Trump bisa dihindari.
“Ketika saya melihat Donald Trump, saya melihat wajah populis dan saya melihat pidatonya banyak dikritik oleh anggota Partai Republik yang bukan sembarang anggota,” tandas Moscovici.