Pertemuan berlangsung antara Menlu Rusia Sergey Lavrov dan para Menteri Luar Negeri Dewan Kerjasama Teluk (GCC) membahas (penghentian) perang Suriah dan upaya untuk mengeluarkan kelompok ISIS dari Raqqa Suriah Utara yang selama ini dalam kekuasaan ISIS.
Namun, masih ada perbedaan yang sangat besar antara kedua belah pihak - yang telah bertemu untuk keempat kalinya - pada masalah Suriah, katanya.
Salah satunya adalah tentang nasib Presiden Suriah Bashar al-Assad. Masalah lain terkait banyaknya kelompok oposisi yang berbeda yang berjuang di Suriah saat ini.
Menurut wartawan Al Jazeera Rory Challands, berbagai masalah oposisi Suriah diperkirakan mendominasi pertemuan."Ada dua yang khusus, yaitu - Ahrar al-Sham dan Jaish al-Islam -. Rusia ingin keduanya dikategorikan sebagai organisasi teroris Tapi kedua kelompok ini telah dipastikan oleh Saudi sebagai bagian dari Komite Tinggi Negosiasi, yang merupakan kunci negosiasi dari gerakan oposisi di dalam wilayah Suriah."Ini adalah titik yang sulit antara GCC dan Rusia."
Perkembangan diplomatik berlangsung dibayangi dengan latar belakang pertempuran yang terus berlangsung di Suriah utara, dengan koalisi Kurdi yang dipimpin kelompok bersenjata membuat kemajuan dalam perjuangan mereka melawan ISIS.
Pasukan Suriah Demokratik (SDF), koalisi yang didukung AS, pejuang Kurdi dan Arab yang dipimpin oleh Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG), telah menguasai empat desa dekat kota Ain Issa, sekitar 60km dari Raqqa.