Negara Samoa akan Larang Agama Islam

Negara Samoa akan Larang Agama Islam

SujaNEWS.com — Negara Samoa berencana melarang agama Islam bagi penduduknya. Perwakilan penduduk ( yang didominasi Kristen) mengkhawatirkan kehadiran muslim hanya akan menimbulkan ancaman, bagi negara seluas 2.800 Km persegi ini, demikian diberitakan situs Independet (24/5).

Sekretaris Jenderal Dewan Gereja Samoa Pendeta Ma'auga Motu telah menekan pemerintah Samoa untuk secara resmi melarang Islam di Samoa. Motu mengatakan :"Keberadaan Islam menjadi ancaman bagi penduduk di Kepulauan Pasifik itu. Karenanya Dewan Gereja meenyerukan  Pemerintah untuk melarang agama Islam.

Meski begitu,  Motu juga menegaskan tidak semua muslim harus dijauhi. “Ada banyak muslim yang baik. Namun agama ini merupakan ancaman dan bisa membahayakan perdamaian kami,” ujarnya dilansir Independent, Selasa (24/5).

Motu juga tidak mempermasalahkan, bila dirinya disamakan dengan kandidat calon Presiden AS Donald Trump, yang sangat rasis dengan menyuarakan anti Islam dan imigran.

Pernyataan Motui jelas berbeda dengan harapan Perdana Menteri Samoa, Tuilaepa Sailele Malielegaoi. Pada kesempatan pidatonya pekan lalu, ia menyampaikan tentang kebebasan beragama dalam Konstitusi Samoa

Tapi Perdana Menteri  Tuilaepa Sailele Malielegaoi pekan lalu menyerukan peninjauan ketentuan kebebasan beragama dalam Konstitusi Samoa.Dia menegaskan  bahwa hukum tertinggi di pulau itu bisa diedit untuk memasukkan lebih banyak referensi untuk doktrin dan ajaran Kristen dalam tubuh teks bukan hanya dalam pembukaan.

Sementara Pendeta Motu mengatakan dalam siaran RAdio NZ : "Perdana Menteri harus melangkah lebih jauh untuk melarang Islam.  Agama ini  merupakan ancaman masa depan bagi negara."

Kepala Imam Samoa Mohammed bin Yahya memukul balik provokasi pendeta Motu,  dengan mengatakan orang-orang Kristen di Samoa harus lebih terbuka terhadap agama lain dan tidak membeda-bedakan.

Mohammed bin Yahya
Dr. Mohammed bin Yahya

Imam  Yahya memperingatkan bahwa Samoa  akan mengalami kesulitan perdagangan dengan negara-negara non-Kristen jika konstitusi negara itu berubah drastis.

Selaras dengan Imam Yahya, Profesor Iati Iati dari University of Otago mengatakan pervasiveness Kristen di Samoa memang salah satu alasan untuk stabilitas negara, dan Kristen sudah sepenuhnya terintegrasi ke dalam struktur politik dan budaya negara.

Namun dia mengatakan Samoa akan menemui jalan yang berbahaya jika melarang agama lain (Islam). "Saya pikir para penulis konstitusi Samoa sudah mempertimbangkan semuanya.  Saya tidak berpikir pemerintah harus campur tangan dengan konstitusi. Saya pikir itu cukup baik seperti itu," kata Profesor seperti dimuat RNZ

Selama sensus tahun 2001 0,03% dari penduduk Samoa dikonfirmasi mereka adalah Muslim, dengan pulau didominasi oleh  Kristen.

Red :: Agusdin
Sumber : Independent