Liberalisme-kapitalisme dan internasional komunisme sampai kapanpun tidak akan pernah suka dengan UUD 45 dan Pancasila. Keduanya anti agama,” katanya, melalui akun Twitter pribadi miliknya, beberapa waktu lalu.
Ka’ban juga menyatakan bahwa dari awal reformasi hingga saat ini demokrasi yang digadang-gadangkan belum memunculkan pemimpin yang berjiwa nasionalis sejati. Justru yang ada pragmatis dan penuh transaksional.
“Reformasi dan demokrasi liberal ala Indonesia belum melahirkan pemimpin nasional yang idealis, yang ada transaksional pragmatis. Sebagai contoh Pilgub DKI, apakah parpol usung Gubernur karena kapasitas elektibilitas popularitas bela rakyat atau karena ISITAS?”
Selain itu, yang beberapa hari ini mencuri perhatianmasyarakat Indonesia, yakni komunisme, ia minta agar masyarakat, khususnya umat Islam untuk melakukan pertahanan yang kokoh untuk tidak memberikannya tempat.
“Pemerintah, TNI-Polri dan ummat Islam serta rakyat Indonesia setia dengan UUD'45 dan Pancasila bersatu teguh, PKI tidak ada tempat di Indonesia. Musuh bersama yang perlu ditumpas adalah kemiskinan yang semakin luas dan anasir komunis yang merongrong wibawa pemerintah denagn dalih HAM.”