“Menjelang puasa harga harga bahan pokok akan segera merangkak naik. Bulan puasa akan menjadi momentum membuka keran impor ugal ugalan. Namun pembiayaan impor akan semakin memicu merosotnya nilai tukar rupiah terhadap USD. Spekulan berpandangan Inilah saat nya memborong dolar,” kata Salamuddin Daeng, melalui siaran persnya yang diterima voa-islam.com.
Tidak hanya orang yang memanfaatkan peluang dolar, Daeng menyebut akan ada pula orang yang bermain di bidang pangan.
“Tidak hanya spekulan mata uang yang menerima berkah pemerintahan Jokowi. Momentum ini akan menjadi kesempatan para spekulan pangan untuk menumpuk pangan pangan impor di gudang gudang mereka”
Namun demikian. Justru yang akan menanggung kerugian itu adalh masyarakat luas. Pasalnya dampak itu akan memperngaruhi nilai atau hharga jual barang yang akan terus menanjak.
“Sementara rakyat dipaksa menanggung beban kebuskan pemerintahan ini yang memainkan strategi nilai tukar rendah untuk mendongkrak penerimaan rupiah dalam rangka menutup lebih dari separuh kekurangan Belanja APBN tahun 2016 dari utang luar negeri. Mari siap siap rakyat menanggung kenaikan harga harga menjelang puasa...., yang punya uang silakan borong dolar.”