Bangunan setinggi 6 lantai yang menjadi pemukiman warga itu ambruk setelah ibukota diguyur hujan deras. Sedikitnya 22 orang kehilangan nyawa dalam kejadian tersebut.
Puluhan orang lain diyakini masih tertimbun reruntuhan, tetapi harapan untuk menemukan lagi korban hidup semakin menipis, lapor BBC Selasa (3/5/2016).
Palang Merah Kenya mengatakan bayi berusia 7 bulan itu ditemukan pada hari Selasa pukul 4 pagi waktu setempat.
Bayi perempuan itu ditemukan dalam kondisi dehidrasi, tetapi tidak tampak mengalami luka kasat mata. Dia ditemukan berada dalam sebuah ember dan dibalut selimut. Bayi itu langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Laporan-laporan sebelumnya menyebutkan bayi itu berusia 1,5 tahun.
Peristiwa ditemukannya bayi itu dalam kondisi bernyawa tanpa luka kasat mata merupakan sebuah keajaiban, sebab dia sudah terperangkap di bawah reruntuhan bangunan selama 4 hari.
Sebelum kejadian gedung bertingkat tersebut sudah dinyatakan sebagai bangunan yang akan dirobohkan. Pemiliknya akan disidang hari Selasa mendatang dengan tuduhan penghilangan nyawa secara tidak sengaja.
Samuel Karanja Kamau telah diciduk aparat hari Senin kemarin. Pejabat berwenang mengatakan dia tidak memiliki izin untuk menyewakan bangunan yang memiliki 119 ruangan itu.
Kamau belum memberikan komentar perihal tuduhan yang dikenakan atas dirinya.
Sejak bangunan itu ambruk hingga sekarang sudah 135 orang yang berhasil diselamatkan, lapor media setempat. Pencarian korban masih berlanjut.*