Wali Kota Padang: Siswa penghafal Al Quran bebas pilih sekolah yang diinginkan

Wali Kota Padang: Siswa penghafal Al Quran bebas pilih sekolah yang diinginkan
SujaNEWS.com — Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), menaruh perhatian yang tinggi terhadap siswa penghafal Al-Qur’an dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk memilih sekolah yang diinginkan sesuai dengan jenjang kelanjutannya.

“Siswa yang mampu hafal 1 juz, 3 juz dan 5 juz Al Quran dapat masuk ke sekolah sesuai jenjang kelanjutannya,” ungkap Wali Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullahdi, di Padang, Sabtu (16/4/2016), sebagaimana dilansir Antara News.

Siswa SD yang hafal 1 Juz akan dibebaskan memilih masuk SMP mana pun yang ada di Padang.

Sedangkan siswa SMP yang hafal 3 Juz diberi kebebasan memilih SMA yang diinginkan. Kemudian siswa SMA yang hafal 5 Juz diberi kesempatan masuk secara khusus ke Universitas Andalas dan Universitas Negeri Padang.

Menurut Mahyeldi, siswa penghafal Al Quran dijamin memiliki tingkat kepintaran dan kecerdasan di atas rata-rata, sehingga tidak akan ada kerugian bagi sekolah penerimanya

Untuk itu, dia mengapresiasi sekolah atau perguruan tinggi di Padang yang telah menggalakkan program hafal Al Quran bagi siswa atau mahasiswa.

Seperti yang dilakukan oleh SMA 2 Padang, ugkapnya, yang perlu dicontoh oleh sekolah lainnya. Sebab, hal itu berarti sekolah telah melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusianya.

Rektor Universitas Andalas Padang, Tafdil Husni mengatakan bahwa penghafal Al Quran termasuk golongan yang berintelektual tinggi.
Walikota Ini Larang Alfamart dan Indomart Masuk Padang
Sebagai bukti, tambahnya saat lomba Musabaqah Tilawatil Quran, hafidz mahasiswa di Unand sebagian besar berasal dari fakultas yang favorit seperti Kedokteran, Teknik, dan MIPA.

Disamping itu, lanjutnya, secara akademik, sebagian besar memiliki prestasi yang tidak kalah baiknya.

Sementara itu salah satu Ulama di Padang, Yaswirman menyebutkan bahwa penghafal Al Quran perlu diapresiasi dan bakat tersebut harus disalurkan pada hal yang positif.

Sebab ada juga santri yang hafal Al Quran namun pada perkembangannya menjadi pribadi yang negatif, jelasnya.