Larangan Penggunaan Jilbab di Universitas Prancis Timbulkan Kontroversi

Larangan Penggunaan Jilbab di Universitas Prancis Timbulkan Kontroversi
SujaNEWS.com — PERNYATAAN Perdana Menteri Prancis yang mendukung larangan penggunaan jilbab bagi muslimah di universitas memicu banyak kritik.

Dalam sebuah wawancara dengan harian Liberation, Perdana Menteri Manuel Valls mengatakan, Prancis harus melindungi muslim Prancis dari ideologi ekstremis.

Dilansir Arab News, Kamis (14/4/16), Valls mengatakan bahwa penggunaan jilbab ketika dipakai untuk alasan politik, akan menindas perempuan.

Mengutip tradisi sekuler, Prancis melarang penggunaan cadar, jilbab dan simbol-simbol agama lainnya pada sekolah-sekolah dan lembaga umum.

Valls menambahkan bahwa dirinya memang mendukung pelarangan jilbab di universitas, namun menurutnya larangan tersebut cukup sulit karena ada aturan konstitusi yang membuat larangan itu tidak bisa diterapkan.

Menteri Pendidikan Najat Vallaud-Belkacem dan menteri junior untuk pendidikan tinggi, Thierry Mandon mengatakan, mereka menentang larangan penggunaan jilbab di universitas.
Sekjen PBB: Muslim Adalah Korban Terbesar dari Terorisme
Polisi Spanyol mengatakan Rabu, mereka telah menahan seorang warga negara Prancis yang diduga menuju tempat pemasok senjata pada salah satu pria bersenjata yang menewaskan 17 orang di Paris pada bulan Januari 2015.

Akibat penemuan tersebut, pemerintah Prancis ingin membuat larangan penggunaan jilbab di universitas. Namun, aturan tersebut tidak berjalan mulus karena masih diperdebatkan oleh banyak pihak. [iwm/islampos]

Foto: Arab News