Atiqah Hasiholan Bangga Ibunya Ditangkap Polisi Gegara Bela Rakyat Kecil

Atiqah Hasiholan Bangga Ibunya Ditangkap Polisi Gegara Bela Rakyat Kecil
SujaNEWS.com — Bela habis, Atiqah yakin Ratna Sar­umpaet ber­tindak atas kepentingan umum bukan pribadi. Dia bilang urat malunya tidak putus seperti ibunya.

Aktivis HAM Ratna Sarumpaet sem­pat ditangkap petugas gabungan saat berlangsung penggusuran di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara belum lama ini. Sebagai anak, Atiqah Hasiholan mengaku kaget. Namun bisa mengerti kelakuan ibunya itu.

“Nggak kepikiran (Ratna ditang­kap), dia kan memang aktivis,” ungkap Atiqah.

Tak lama Ratna ditangkap, artis ber­bakat nan ayu ini langsung menjenguk sang bunda. “Sudah (jenguk) lah. Baik-baik saja (keadaannya),” jelasnya.

Namun saat menjenguk, Atiqah tidak sempat membicarakan kepada ibunda perihal mengapa ia ditangkap. “Nggak ada omongan itu, belum sempat,” sel­oroh bintang Berbagi Suami, The Mirror Never Lies dan Arisan! 2 ini.

Atiqah menambahkan, layaknya masyarakat, ia sudah memahami risiko ibunya sebagai aktivis sekaligus seniman. Tentu ada banyak pro dan kontra di setiap langkah yang diambil Ratna.

“Wah, aktivis sudah darah ibu saya, ada yang suka dan nggak suka dengan caranya,” ucap Atiqah.

Ditekankan, ibunya bertindak de­mikian, lantaran memperjuangkan nasib warga di sana, bukan atas kepentingan pribadi.

“Apa pun yang dia perjuangkan tidak ada unsur kepentingan pribadi. Dia jadi aktivis kan sudah puluhan tahun,” tegas jebolan Monash University ini.

“Saya sangat bangga dengan ibu saya, kita sering banyak peduli dengan cara sosial, tapi sering jadi wacana di mulut kita. Ibu saya membuat aksi apa yang men­jadi concern-nya dia,” imbuh Atiqah.

Sebelum ini, ia sempat mengungkap pernyataan yang terkesan enggan mengi­kuti Ratna.

“Untuk terjun ke politik nggak (ingin) sih. Saya cuma memperhatikan politik dan saya lebih ke (dunia) sosial juga sebe­narnya. Jadi, memang saya selalu mencari tahu apa yang sedang terjadi. Tapi untuk terjun ke politik, saya nggak,” beber Atiqah dalam sebuah kesempatan.

Wanita berusia 34 tahun ini pun tak ber­hasrat mengikuti jejak Ratna yang sangat vokal menyuarakan pandangan politiknya.

“Karena ibu saya, dia urat takutnya sudah putus. Jadi, apa yang dianggap benar, dia speak up. Walaupun ada yang suka atau nggak. Dia cuek dan itulah ibu saya,” tandasnya.

“Kalau saya mungkin urat malunya belum putus, jadi belum mau. Tapi saya sama dengan ibu saya, kita sama-sama menyuarakan kebenaran,” jelas Atiqah lagi.

Tapi kalau soal apa yang terjadi di dunia politik, bintang film Hello Good­bye dan 2014 ini tak total menutup mata dan telinga. Atiqah cukup mengikuti perkembangan dunia politik.

Selain Ratna yang menjadi orang pent­ing dalam hidupnya, ada Rio Dewanto. Atiqah bersyukur suaminya tidak berubah selama empat tahun berpacaran dan ham­pir tiga tahun menikah.

“Tidak ada yang berubah, dari awal bertemu sampai sekarang sudah nikah. Nggak ada yang berubah,” ucap Atiqah.

“Dia apa adanya, dia orang yang ego­nya, eh, hampir nggak ada. Dia selalu me­mikirkan orang lain, sayang sama orang-orang di sekitar dan action yang dilaku­kan,” tuturnya.

Pemain film Bulan di Atas Kuburan ini bahkan memuji sifat rendah hati Rio. “Tapi, dia rendah hati sekali. Alhamdu­lillah, dia diberi kelancaran, baik karier dan kehidupan lain, karena dia rendah hati,” ujarnya.

Atiqah juga mengungkapkan bahwa ia mendapat dukungan besar dari Rio dalam berkarier.

“Kami berdua, ya Rio ngomong gitu, saya di titik ini tidak lepas dari dukun­gan, dari keikhlasan Rio dan jadi teman berpikir. I love you,” ucapnya.

“Alhamdulillah sudah kenal hampir tujuh tahun, personality. Tidak ada eks­pektasi lain,” imbuh Atiqah.

Kembali ke kasus Ratna. Ia belum akan mengambil langkah hukum setelah polisi wanita menahannya saat mendampingi warga korban penggusuran. “Jangan direspons dulu, tapi tidak berarti kejadian kemarin hilang,” kata Ratna di Luar Ba­tang, Jakarta Utara, Selasa lalu.

Menurut Ratna, ia belum ingin men­empuh jalur hukum karena tidak ingin persoalan penggusuran jadi tidak fokus. Dia tetap akan memperjuangkan nasib korban penggusuran Senin kemarin. “Aku pengin fokus dulu ke korban,” ujarnya.(ts/rmol)