SujaNEWS.com — SHALLOWING Hypothesis, hipotesa sebuah penelitian, mengatakan bahwa teknologi media telah menyebabkan penurunan drastis dalam pemikiran reflektif sehari-hari, lansir Mirror, Rabu (9/3/2016).
Penelitian yang dipublikasikan di The Journal Personality and Individual Differences, mengatakan bahwa beberapa jenis media sosial, mengakibatkan kedangkalan pikiran dan moral jika terlalu sering digunakan.
“Jejaring sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram membuat pengguna berpikir lebih dangkal dan kurang bermoral,” kata para psikolog.
“Penggunaanya membuat kita kurang peduli tentang orang lain dan lebih terobsesi pada diri sendiri, karena situs media sosial sering menyebabkan respon cepat dan singkat. Dan itu adalah seni membunuh pemikiran reflektif,” tambah psikolog.
Para peneliti dari Departemen Psikologi Universitas Windsor Kanada, mengambil sampel dari 100 orang mahasiswa. Peneliti mengamati perilaku mereka di media sosial, seperti seberapa sering mereka mengakses jejaring sosial, dan mengamati perbedaannya dengan tujuan hidup, nilai dan norma mereka di kehidupan nyata yang dibandingkan dengan di dunia media sosial.
Frekuensi penggunaan media sosial secara singkat dan rutin, telah dikaitkan dengan efek negatif pada penggunaan pemikiran reflektif dan beberapa indikator penilaian moral.
“Diperlukan penelitian lebih lanjut, tetapi hal ini bisa menjadi peringatan dini tentang bahaya terlalu sering menggunakan media sosial,” kata psikolog. [rf/Islampos]
Penelitian yang dipublikasikan di The Journal Personality and Individual Differences, mengatakan bahwa beberapa jenis media sosial, mengakibatkan kedangkalan pikiran dan moral jika terlalu sering digunakan.
“Jejaring sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram membuat pengguna berpikir lebih dangkal dan kurang bermoral,” kata para psikolog.
“Penggunaanya membuat kita kurang peduli tentang orang lain dan lebih terobsesi pada diri sendiri, karena situs media sosial sering menyebabkan respon cepat dan singkat. Dan itu adalah seni membunuh pemikiran reflektif,” tambah psikolog.
Para peneliti dari Departemen Psikologi Universitas Windsor Kanada, mengambil sampel dari 100 orang mahasiswa. Peneliti mengamati perilaku mereka di media sosial, seperti seberapa sering mereka mengakses jejaring sosial, dan mengamati perbedaannya dengan tujuan hidup, nilai dan norma mereka di kehidupan nyata yang dibandingkan dengan di dunia media sosial.
Frekuensi penggunaan media sosial secara singkat dan rutin, telah dikaitkan dengan efek negatif pada penggunaan pemikiran reflektif dan beberapa indikator penilaian moral.
“Diperlukan penelitian lebih lanjut, tetapi hal ini bisa menjadi peringatan dini tentang bahaya terlalu sering menggunakan media sosial,” kata psikolog. [rf/Islampos]