SujaNEWS.com — Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menilai para teroris memiliki pemahaman lebih dan rajin ibadah sehingga pikirannya jadi korslet. Hal itu disampaikannya pada saat membuka acara penyuluhan agama dan deradikalisasi di Hotel Karawang Indah, Selasa (15/3/2016).
"Teroris itu punya pemahaman lebih, bahkan ibadahnya lebih rajin dari kita-kita, sehingga pemikirannya jadi konslet," kata Cellica seperti dikutip Radar Karawang.
Cellica mendukung rencana mengontrol khutbah Jumat di seluruh masjid di Karawang. Melalui pengaturan itu, setiap khatib harus membacakan buku pedoman penanganan paham radikal.
Cellica menyebut pemahaman radikal telah menyebar di sebagian masyarakat Karawang, sehingga harus diluruskan. Karena itu, Pemda Karawang akan mengutus ulama kompeten dan pilihan.
Kepala Polisi Resor Karawang, Ajun Komisaris Besar Andi Mochammad Dicky Pastika Gading yang diampingi babinkamtibmas di wilayah yang dianggap kritis.
“Zonasinya sudah diatur," kata Dicky.
Menurut Dicky, daerah kritis tersebut disebut juga dengan zona merah karena penganut paham radikal di sana sudah banyak. Selain zona merah, ada pula zona kuning dan paling aman adalah zona hijau.
Lebih jauh ia mencontohkan, ada satu masjid yang menurut pantauan intel masuk zona merah karena ada orang berpaham radikal menjadi jamaah di masjid tersebut. Namun, ia enggan menyebut lokasi masjid itu.
Menurut Kepala Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol) Karawang Sujana Riswana, zona merah itu terdapat di Kecamatan Klari dan Cikampek. [Ibnu K/Bersamadakwah]
"Teroris itu punya pemahaman lebih, bahkan ibadahnya lebih rajin dari kita-kita, sehingga pemikirannya jadi konslet," kata Cellica seperti dikutip Radar Karawang.
Cellica mendukung rencana mengontrol khutbah Jumat di seluruh masjid di Karawang. Melalui pengaturan itu, setiap khatib harus membacakan buku pedoman penanganan paham radikal.
Cellica menyebut pemahaman radikal telah menyebar di sebagian masyarakat Karawang, sehingga harus diluruskan. Karena itu, Pemda Karawang akan mengutus ulama kompeten dan pilihan.
Kepala Polisi Resor Karawang, Ajun Komisaris Besar Andi Mochammad Dicky Pastika Gading yang diampingi babinkamtibmas di wilayah yang dianggap kritis.
“Zonasinya sudah diatur," kata Dicky.
Menurut Dicky, daerah kritis tersebut disebut juga dengan zona merah karena penganut paham radikal di sana sudah banyak. Selain zona merah, ada pula zona kuning dan paling aman adalah zona hijau.
Lebih jauh ia mencontohkan, ada satu masjid yang menurut pantauan intel masuk zona merah karena ada orang berpaham radikal menjadi jamaah di masjid tersebut. Namun, ia enggan menyebut lokasi masjid itu.
Menurut Kepala Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol) Karawang Sujana Riswana, zona merah itu terdapat di Kecamatan Klari dan Cikampek. [Ibnu K/Bersamadakwah]