Di Singapore, jika kita mengetahuinya, dahulu di sana didominasi oleh rakyat Melayu. Namun seiringnya waktu berjalan, persis perpolitikan saat itu, kini etnis Melayu kini tersisa kurang lebih 30 persen. Yang pertama ditempati oleh etnis Cina.
Melihat hal demikian, maka pengamt politik tersebut mengatakan saat ini, kondisi Jakarta sedang melewati proses Cinaisasi. “Judul di atas seharusnya ‘Jakarta Dicaplok Cina’. Pertama Ahok atau Cina akan meraih kesempatan, dan itu terbukti. Kemudian ia akan mendapatkan kesempatan lagi. Di kesempatan lanjutan, ia (Cina) akan mempersiapkan segala cara agar Jakarta dijadikan Cina,” ucapnya, Rabu (24/02/2016), di Jakarta Pusat.
Yang dimaksud “kemudian” di sini menurutnya adalah etnis Cina akan memperjuangkan dirinya agar memegang kekuasaan di republik ini. Karena, masih menurutnya, etnis Cina di manapun berada sebenarnya adalah satu persaudaraan. Terlebih mereka mempunyai cita-cita itu sejak sedari dulu.
“Selanjutnya itu etnis Cina akan meraih kursi Presiden. Dimungkinkan karena Cina itu di manapun berada, mereka adalah satu pertemanan. Dan hal ini jangan biarkan. Pemikiran ini sudah ada sejak lama. Tepatnya pada tahun 1960,” ungkapnya. Dan hal ini ia akui telah diantisipasi.
Kemungkinan-kemungkinan ini akan bisa terjadi, seperti yang diungkapkan di atas bukanlah pepesan kosong. Cina, akan terus melancarkan serangan dan propagandanya untuk meyakinkan masyarakat Jakarta, khususnya dan Indonesia pada umumnya.
“Bisa jadi mereka akan mengatakan ‘Kami bisa pimpin Jakarta dengan tegas. Maka berikanlah kami kesempatan pula untuk memimpin Indonesia’. Dan pada masanya Cina kemungkinan akan berkuasa,” ia mengingatkan. (RobigustaS/voa-islam.com)