Sebelumnya Hawkins juga pernah mengeluarkan pandangan yang dianggap tak wajar mengenai tuhan dalam Kristen dan Islam adalah sama. Ia juga sempat menyatakan bahwa pandanganya sangat bertentangan dengan apa yang diajarkan di kampus, menurutnya ia sangat setuju dengan perkara iman dan menyatakan keyakinanya akan “satu Tuhan berdaulat,” serta pandangan tentang Adam dan Hawa dan keberadaan Setan.
Dalam pernyataan yang dimuat di situs Wheaton College, Kampus dimana Hawkins berada. Memberhentikanya setelah ia ketahuan mempsoting melaui akun Facebook mengenai banyak pendapatnya yang dianggap menyeleweng oleh pihak universitas.
Tak lama kemudian, perguruan tinggi memutuskan untuk memberhentikan dirinya walau ada keberatan oleh beberapa anggota fakultas. Meski begitu, Hawkins tetap menyatakan bahwa pihaknya tetap menghargai semua keputusan pihak kampus atas dirinya.
“Saya menghargai dan menghormati seni liberal Kristen dan cara-cara yang Wheaton tempuh dalam misinya, program, dan kaliber karyawan dan mahasiswa,” kata Hawkins dalam pernyataan yang diposting di website sekolah, Sabtu (6/2).
Hawkins beserta jajaran pejabat perguruan tinggi mengatakan akan menjelaskan permasalahan itu secarapublik dalam konferensi pers yang dijadwalkan Rabu mendatang. Namun ia menuturkan tak akan membahas hal-hal yang menyangkut prihal pribadi dalam konferensi pers itu.
“Wheaton tulus menghargai kontribusi Dr. Hawkins ke lembaga ini selama sembilan tahun, kami berterima kasih untuk mengajar, pelayanan masyarakat serta bimbingan untuk siswa kami.” Ujar Presiden Philip Graham Ryken dalam pernyataan.
Para pejabat perguruan tinggi sebelumnya mengatakan Hawkins tidak konsisten dengan perguruan tinggi “keyakinan doktrinal.”
Hampir 3.000 mahasiswa sarjana dan pascasarjana menghadiri Wheaton College, yang kira-kira berjarak 30 mil dari kota Chicago.