Aktivis: Dari Era Kolonialis hingga Saat Ini Cina Benci Pribumi dan Islam

Aktivis: Dari Era Kolonialis hingga Saat Ini Cina Benci Pribumi dan Islam

SujaNEWS.com — Jika ada orang, tokoh atau siapapun yang telah mengenal Islam lalu ia mempertahankan pengetahuannya tentang itu, ia akan tetap dicari-cari permasalahan. Bisa pula ditentangnya.
Tokoh yang lahir dan besar, seperti Albert Einsten misalnya saja menurut politisi Sri Bintang Pamungkas “meyakini” Al-Qur’an sebagai firman Allah yang diturunkan di bumi. Untuk manusia seluruhnya dan seluruh alam.

Einsten ia katakan tidak dapat diragukan jika pernah membaca Al-Qur’an. Bahkan Einsten melahap semua kitab yang satu-satunya itu dijaga keasliannya hingga bumi ini hancur.

Namun demikian, termasuk Einsten, pasti ada di antara pembenci-pembenci dengan alasan tokoh fisikan tersebut membaca Al-Qur’an. Dan itu akan terus dilakukan hingga Eisnten atau secara khusus umat Islam terjerumus di dalam kesesatan.

“Mereka yg tidak sependapat dengan Einstein tentu seperti yang juga difirmankan Allah: akan teru membenci Islam; dan umat Islam sampai umat Islam berpaling dari Islamnya,” tulisnya pada akun Twitter pribadi miliknya.

Begitu pula di Indonesia, aktivis golongan pembenci itu mulai membenci karena berawal dari pribumi. Lalu setelah itu ke agamanya (Islam). Alasan para pembenci ini menurutnya sanagt muda dibaca, misalkan saja pribumi dan Islam harus diusir dari Indonesia.

“Yang terjadi di kita juga begitu! Mereka membenci pribumi yang mayoritas adalah Islam! Mereka mau menggusur pribumi dan Islam!”

Proses mengusir pribumi itu berjalan sampai sekarang, dan berawal sejak tahun 1960. Misalnya saja Sri Bintang mengatakan bahwa mereka merekayasa pendidikan, agar pribumi tidak lagi mengenal dan mencintai bangsa, Negara dan Tanah Airnya sendiri.

“Yaitu dengan tidak mengajarkan dengan benar sejarah bangsanya, ilmu bumi negerinya dan bahasany!”
Mereka juga merusak moral bangsa dengan menjauhkan ajaran dr Islam, yaitu dengan memiskinkan pribumi, dengan menyuap pejabat, dengan menyebarkan miras dan narkoba. Juga dengan membuat berbagai kerusakan dalam masyarakat, seperti lesbi, gay, biseksual, dan transgender (LGBT)/hubungan sesame jenis dan seks usia dini.

“Mereka yang PROGRESIF adalah kelompok mafia Cina pendatang yang sejak jaman Belanda sudah menunjukkan kebenciannya terhadap pribumi dan ISLAM!”