SujaNEWS.com — Wakil Ketua Umum partai Gerindra, Arif Puyouno menyindir partai besutan Amien Rais sebagai partai yang berwajah dua. “Gerindra tidak akan tertarik dengan koalisi dengan pemerintah. Tidak seperti PAN, partainya itu bermuka dua,” tegasnya, Jum’at (08/01/2016), di Jakarta.
Ia juga tidak menganggap masalah jika seandainya partai-partai yang dulunya telah berkoalisi dalam Koalisi Merah Putih (KMP) kemudian meninggalkan Gerindra seorang diri dengan bergabung ke dalam pemerintahan Jokowi-JK. Bahkan ia, dan Gerindra siap untuk menjadi partai yang beroposisi menghadapi pemerintahan.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Gerindra tidak akan pernah tertarik bila saja pemerintahan Jokowi-JK menawarkan kursi menteri. Namun demikian, ia mengatakan bahwa Gerindra akan tetap bersahabat dengan pemerintah sekalipun tidak bergabung.
“Gerindra itu siap menjadi oposisi tunggal. Tidak seperti yang lain. Gerindra juga tidak ingin ada anggotanya yang menjadi menteri dan menjadi bahagian dari pemerintahan Jokowi-JK. Tapi, kita akan tetap bersahabat dengan pemerintah,” jelasnya.
Partai Keadilan Sejahtera yang beberapa waktu lalu bertemu dengan Presiden dengan melakukan suwon, menurutnya ia tidak tahu mengapa partai itu melakukan demikian. “Untuk PKS kita tidak tahu bagaimana,” sambungnya.
Sedangkan dengan partai Golkar, Arif hanya mengingatkan bahwa Golkar adalah partai yang mempunyai pengalaman cukup. Karena itu, ia mengaku melihat Golkar seperti ikut bermain dalam pemerintahan.
Misalnya saja ia mengatakan jika tidak ada Golkar dalam pemerintahan, maka pemerintahan Jokowi-JK akan terus gaduh. Akan tetapi sebaliknya, bila partai Golkar ini masuk pemerintahan, maka pemerintahan diprediksi tetap tenang.
“Gerindra akui bahwa Golkar itu bagus. Misalnya saja, jika tidak ada Golkar dalam pemerintahan, maka pemerintah kan goyang. Namun sebaliknya, jika Golkar berada dalam pemerintahan, maka pemerintah akan menghasilkan ketenangan,” tutupnya. (Robigusta Suryanto/voa-islam/Sujanews)
Ia juga tidak menganggap masalah jika seandainya partai-partai yang dulunya telah berkoalisi dalam Koalisi Merah Putih (KMP) kemudian meninggalkan Gerindra seorang diri dengan bergabung ke dalam pemerintahan Jokowi-JK. Bahkan ia, dan Gerindra siap untuk menjadi partai yang beroposisi menghadapi pemerintahan.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Gerindra tidak akan pernah tertarik bila saja pemerintahan Jokowi-JK menawarkan kursi menteri. Namun demikian, ia mengatakan bahwa Gerindra akan tetap bersahabat dengan pemerintah sekalipun tidak bergabung.
“Gerindra itu siap menjadi oposisi tunggal. Tidak seperti yang lain. Gerindra juga tidak ingin ada anggotanya yang menjadi menteri dan menjadi bahagian dari pemerintahan Jokowi-JK. Tapi, kita akan tetap bersahabat dengan pemerintah,” jelasnya.
Partai Keadilan Sejahtera yang beberapa waktu lalu bertemu dengan Presiden dengan melakukan suwon, menurutnya ia tidak tahu mengapa partai itu melakukan demikian. “Untuk PKS kita tidak tahu bagaimana,” sambungnya.
Sedangkan dengan partai Golkar, Arif hanya mengingatkan bahwa Golkar adalah partai yang mempunyai pengalaman cukup. Karena itu, ia mengaku melihat Golkar seperti ikut bermain dalam pemerintahan.
Misalnya saja ia mengatakan jika tidak ada Golkar dalam pemerintahan, maka pemerintahan Jokowi-JK akan terus gaduh. Akan tetapi sebaliknya, bila partai Golkar ini masuk pemerintahan, maka pemerintahan diprediksi tetap tenang.
“Gerindra akui bahwa Golkar itu bagus. Misalnya saja, jika tidak ada Golkar dalam pemerintahan, maka pemerintah kan goyang. Namun sebaliknya, jika Golkar berada dalam pemerintahan, maka pemerintah akan menghasilkan ketenangan,” tutupnya. (Robigusta Suryanto/voa-islam/Sujanews)