SujaNEWS.com — Ibn Abi ad-Dunya kemudian menyebutkan tips sederhana yang bisa dilakukan seseorang untuk mengetahui gambaran tentang kiamat. Cara itu tergambar dalam hadis riwayat Abdullah bin Umar.
Rasulullah menyebutkan, jika hendak mendapatkan gambaran singkat tentang visual hari kiamat, ada baiknya ia membaca beberapa surah Alquran, antara lain, surah at-Takwir, "Apabila matahari digulung.
Dan, apabila bintang-bintang berjatuhan. Dan, apabila gunung-gunung dihancurkan."
Trompet Di bagian lain dari kitabnya, Ibn Abi ad- Dunya yang merupakan murid dari Sa'id bin Salman menyebutkan tentang dalil-dalil yang menguatkan trompet (as-shuur) kiamat. Sebuah riwayat menyebutkan, alat itu terbuat dari bahan semacam tanduk binatang. Apa dan bagaimana tak bisa diketahui pasti. Yang jelas, trompet akan digunakan sebagai pertanda hari kiamat benar- benar telah datang.
Tak disebutkan, siapakah nama malaikat yang bertugas meniup trompet itu (di riwayat lainnya nama Israfil mengemuka sebagai malaikat yang ditugasi untuk meniup trompet). Hanya ada keterangan bahwa di sebelah kanan malaikat tersebut berdiri Jibril dan sebelah kirinya Mikail.
Sang peniup sangkakala itu, sebagaimana disebutkan riwayat lainnya, tengah siap sedia menjalankan tugasnya.
Begitu instruksi peniupan diberikan, ia segera melaksanakannya. Berapa lama jarak antara amar dan pelaksanaannya?
Tak perlu tempo lama, bisa jadi kecepatan pelaksanaannya sebelum kelopak mata berkedip. Apa yang bisa diperbuat jika saat itu datang? Rasulullah menyebutkan dalam riwayat lainnya, saat sangkakala ditiup, hanya doa, "Hasbunallah wa ni'mal wakil (Cukuplah Allah penolong dan pelindung bagi kami)."
Rasulullah, dalam riwayat lainnya, memberikan gambaran situasi dan kondisi saat trompet yang diciptakan Allah setelah terciptanya langit dan bumi itu ditiup. Trompet tersebut dipercayakan kepada Israfil. Dan, siap sedia berada di bibirnya.
Suasana kala itu sangat mengerikan dan dahsyat. Trompet ditiup sebanyak tiga kali.
Tiupan pertama adalah sebuah peringatan dan kejutan. Tiupan kedua adalah untuk menghilangkan kesadaran atau pingsan. Dan yang ketiga, segenap manusia kembali dibangunkan untuk menghadap Sang Pencipta. Saat trompet dibunyikan pertama kali, atas perintah Allah, Israfil meniupkannya.
Seisi dunia kaget dan terkejut. Mereka porak- poranda. Saling berlarian. Tak ada tempat sembunyi.
Suara trompet sangat keras. Tanah tempat makhluk berpijak bergerak. Laksana perahu yang diombang- ambingkan ombak. Ibu hamil pun seketika itu juga melahirkan, anak yang tengah menyusui berhenti, di sudut lain, setan mencoba melarikan diri. Para malaikat mengetahuinya, wajah mereka pun ditampar, kemudian para setan tak berkutik dan kembali.
Manusia mencoba bersembunyi. Keluarlah panggilan berseru saat mereka mencoba berpa- ling, "(Yaitu) hari (ketika) kamu (lari) berpaling ke belakang, tidak ada seorang pun yang menye- lamatkan kamu dari (azab) Allah." (QS al-Mukmin [40]: 33).
Mereka melihat ke atas, langit telah digulung, planet dan bintang berjatuhan, tak ada tempat berlari. "Mereka yang mati tidak merasakan kengerian kiamat itu," sabda Rasulullah SAW.
Rasulullah menyebutkan, jika hendak mendapatkan gambaran singkat tentang visual hari kiamat, ada baiknya ia membaca beberapa surah Alquran, antara lain, surah at-Takwir, "Apabila matahari digulung.
Dan, apabila bintang-bintang berjatuhan. Dan, apabila gunung-gunung dihancurkan."
Trompet Di bagian lain dari kitabnya, Ibn Abi ad- Dunya yang merupakan murid dari Sa'id bin Salman menyebutkan tentang dalil-dalil yang menguatkan trompet (as-shuur) kiamat. Sebuah riwayat menyebutkan, alat itu terbuat dari bahan semacam tanduk binatang. Apa dan bagaimana tak bisa diketahui pasti. Yang jelas, trompet akan digunakan sebagai pertanda hari kiamat benar- benar telah datang.
Tak disebutkan, siapakah nama malaikat yang bertugas meniup trompet itu (di riwayat lainnya nama Israfil mengemuka sebagai malaikat yang ditugasi untuk meniup trompet). Hanya ada keterangan bahwa di sebelah kanan malaikat tersebut berdiri Jibril dan sebelah kirinya Mikail.
Sang peniup sangkakala itu, sebagaimana disebutkan riwayat lainnya, tengah siap sedia menjalankan tugasnya.
Begitu instruksi peniupan diberikan, ia segera melaksanakannya. Berapa lama jarak antara amar dan pelaksanaannya?
Tak perlu tempo lama, bisa jadi kecepatan pelaksanaannya sebelum kelopak mata berkedip. Apa yang bisa diperbuat jika saat itu datang? Rasulullah menyebutkan dalam riwayat lainnya, saat sangkakala ditiup, hanya doa, "Hasbunallah wa ni'mal wakil (Cukuplah Allah penolong dan pelindung bagi kami)."
Rasulullah, dalam riwayat lainnya, memberikan gambaran situasi dan kondisi saat trompet yang diciptakan Allah setelah terciptanya langit dan bumi itu ditiup. Trompet tersebut dipercayakan kepada Israfil. Dan, siap sedia berada di bibirnya.
Suasana kala itu sangat mengerikan dan dahsyat. Trompet ditiup sebanyak tiga kali.
Tiupan pertama adalah sebuah peringatan dan kejutan. Tiupan kedua adalah untuk menghilangkan kesadaran atau pingsan. Dan yang ketiga, segenap manusia kembali dibangunkan untuk menghadap Sang Pencipta. Saat trompet dibunyikan pertama kali, atas perintah Allah, Israfil meniupkannya.
Seisi dunia kaget dan terkejut. Mereka porak- poranda. Saling berlarian. Tak ada tempat sembunyi.
Suara trompet sangat keras. Tanah tempat makhluk berpijak bergerak. Laksana perahu yang diombang- ambingkan ombak. Ibu hamil pun seketika itu juga melahirkan, anak yang tengah menyusui berhenti, di sudut lain, setan mencoba melarikan diri. Para malaikat mengetahuinya, wajah mereka pun ditampar, kemudian para setan tak berkutik dan kembali.
Manusia mencoba bersembunyi. Keluarlah panggilan berseru saat mereka mencoba berpa- ling, "(Yaitu) hari (ketika) kamu (lari) berpaling ke belakang, tidak ada seorang pun yang menye- lamatkan kamu dari (azab) Allah." (QS al-Mukmin [40]: 33).
Mereka melihat ke atas, langit telah digulung, planet dan bintang berjatuhan, tak ada tempat berlari. "Mereka yang mati tidak merasakan kengerian kiamat itu," sabda Rasulullah SAW.