SujaNEWS.com — Dari waktu ke waktu, Jumlah muallaf melalui majelis Az Zikra terus bertambah. Sampai saat ini sudah mencapai 618 orang. Dari 618 jumlah muallaf itu, ternyata ada yang ‘spesial’ bagi Ustadz Arifin Ilham, karena menjadi tetangganya ketika tinggal di Depok. Dan yang membuat lebih spesial, muallaf yang bernama Frez itu rupanya mantan aktivis gereja.
Kepada laman Suara Islam Online, Ustadz Arifin menyampaikan dan berbagi kisah serta rasa terharunya.
“Ada tetangga Arifin namanya Pak Frez, setiap mau ke gereja sambil membawa al kitab, Arifin selalu menyapanya,” ungkapnya, Selasa (1/12/15).
Hubungan pertemanan mereka terjalin baik selama beberapa tahun. Bahkan suatu ketika, Ustadz Arifin mengantarkan Pak Frez sampai ke gerbang gereja. “Mereka terkejut melihat Arifin, saat itu sekitar tahun 2000-an ketika Islam ramai dituduh teroris. Pakaian saya waktu itu pakai sarung,” ungkapnya.
Menurut Ustaz Arifin, momen bersejarah sebelum Frez masuk Islam, yaitu ketika rumah Frez rusak terkena angin puting beliung. Saat itu Ustaz Arifin langsung menghubungi tukang untuk memperbaiki rumah Frez. Perbaikan itu tanpa diketahui Pak Frez, karena saat itu ia sedang menginap (mengungsi) di rumah temannya.
Esoknya jam 9 pagi, saat Pak Frez pulang, ia terkejut melihat rumahnya diperbaiki. Saat itu baru ia diberi tahu, bahwa yang menyuruh para tukang adalah Ustaz Arifin.
Pak Frez merasa terharu dengan perhatian dan bantuan tersebut, “Kok orang yang berbeda keyakinan mau memperhatikan saya, (maaf) teman seiman Pak Frez sendiri saat itu tidak datang membantu,”
Sejak itulah mulai ada pembicaraan tentang Islam. Kepada Pak Frez, Ustaz Arifin mengatakan itulah ajara Islam, “Islam itu artinya penyelamat,” jelasnya.
Singkat cerita, dari upaya dakwah Ustaz Arifin itu, akhirnya Pak Frez masuk Islam. Alhamdulillah..
Kisah ini pernah ditulis Ustaz Arifin dalam akun facebooknya pada akhir tahun 2012 lalu, berikut ceritanya:
SubhanAllah, sahabat sholehku, sewaktu kutinggal di Mampang Depok, kuberteman dengan pak Frez Taliwongso, waktu itu usia beliau 62 tahun, sekarang 74 tahun. Kami berbeda keyaqinan tetapi kami berteman akrab. Kami saling mengujungi tanpa pernah memaksa keyaqinan masing masing. Beliau aktivis tempat peribadatan beliau, putra beliau Oto sebagai gitaris & putri beliau Anna sebagai vokalis.
Bahkan pernah hujan turun lebat kuantarkan beliau ke tempat beribadatan beliau & hari itu hari ritual beliau, & akupun tidak pernah mengucapkan selamat pada hari ritual beliau.
Alhamdulillah, kurang lebih 2 tahun kami berteman, pagi senin sepulangku dari mesjid al Amru bit Taqwa Depok, beliau menunggu di rumahku, & sungguh membuatku sujud syukur atas HIDAYAH ALLAH beliau mohon dibimbing masuk Islam.
“Ustadz, bimbing saya masuk Islam” dengan suara gemetar beliau kubimbing mengucapkan syahadat, kamipun berpelukan menangis. Kuberi nama Islam Muhammad Fauzan, sejak itu warga Mampang memanggil beliau pak Fauzan.
Kuajak beliau menyertaiku berda’wah & menunaikan ibadah umrah, sepulang dari umrah istri & anak-anak beliaupun masuk Islam. Istri beliau dengan nama Halimah, Oto sang gitaris dengan nama Muhammad Zaka Ilham & putri beliau Anna dengan nama Fatimah. Hampir setiap jum’at kami bertemu beliau & putra beliau. Beliau & keluarga diantara 558 muallaf majlis Az Zikra.
Sahabatku, jangan sakiti mereka yang berbeda keyaqinan dengan kita, tunjukkan kemuliaan akhlak terutama kasih sayang, kedermawan & rendah hati, doakan meraka meraih hidayah Allah. Ingat HIDAYAH adalah HAQ ALLAH (QS Al Qoshosh 56), kewajiban kita taat, berda’wah, berdoa, baik sangka & tawakkal, sahabatku. Fotoku bersama beliau pak Muhammad Fauzan & putra beliau Muhammad Zaka Ilham, aku sangat sayang pada mereka & kalian karena Allah. “Allahumma ya Allah Hiasilah hidup kami dengan kesenangan ibadah, kemuliaan akhlak & semangat berda’wah…aamiin”
*Jangan Lupa Sebarkan ya :)
[wt]
Kepada laman Suara Islam Online, Ustadz Arifin menyampaikan dan berbagi kisah serta rasa terharunya.
“Ada tetangga Arifin namanya Pak Frez, setiap mau ke gereja sambil membawa al kitab, Arifin selalu menyapanya,” ungkapnya, Selasa (1/12/15).
Hubungan pertemanan mereka terjalin baik selama beberapa tahun. Bahkan suatu ketika, Ustadz Arifin mengantarkan Pak Frez sampai ke gerbang gereja. “Mereka terkejut melihat Arifin, saat itu sekitar tahun 2000-an ketika Islam ramai dituduh teroris. Pakaian saya waktu itu pakai sarung,” ungkapnya.
Menurut Ustaz Arifin, momen bersejarah sebelum Frez masuk Islam, yaitu ketika rumah Frez rusak terkena angin puting beliung. Saat itu Ustaz Arifin langsung menghubungi tukang untuk memperbaiki rumah Frez. Perbaikan itu tanpa diketahui Pak Frez, karena saat itu ia sedang menginap (mengungsi) di rumah temannya.
Esoknya jam 9 pagi, saat Pak Frez pulang, ia terkejut melihat rumahnya diperbaiki. Saat itu baru ia diberi tahu, bahwa yang menyuruh para tukang adalah Ustaz Arifin.
Pak Frez merasa terharu dengan perhatian dan bantuan tersebut, “Kok orang yang berbeda keyakinan mau memperhatikan saya, (maaf) teman seiman Pak Frez sendiri saat itu tidak datang membantu,”
Sejak itulah mulai ada pembicaraan tentang Islam. Kepada Pak Frez, Ustaz Arifin mengatakan itulah ajara Islam, “Islam itu artinya penyelamat,” jelasnya.
Singkat cerita, dari upaya dakwah Ustaz Arifin itu, akhirnya Pak Frez masuk Islam. Alhamdulillah..
Kisah ini pernah ditulis Ustaz Arifin dalam akun facebooknya pada akhir tahun 2012 lalu, berikut ceritanya:
SubhanAllah, sahabat sholehku, sewaktu kutinggal di Mampang Depok, kuberteman dengan pak Frez Taliwongso, waktu itu usia beliau 62 tahun, sekarang 74 tahun. Kami berbeda keyaqinan tetapi kami berteman akrab. Kami saling mengujungi tanpa pernah memaksa keyaqinan masing masing. Beliau aktivis tempat peribadatan beliau, putra beliau Oto sebagai gitaris & putri beliau Anna sebagai vokalis.
Bahkan pernah hujan turun lebat kuantarkan beliau ke tempat beribadatan beliau & hari itu hari ritual beliau, & akupun tidak pernah mengucapkan selamat pada hari ritual beliau.
Alhamdulillah, kurang lebih 2 tahun kami berteman, pagi senin sepulangku dari mesjid al Amru bit Taqwa Depok, beliau menunggu di rumahku, & sungguh membuatku sujud syukur atas HIDAYAH ALLAH beliau mohon dibimbing masuk Islam.
“Ustadz, bimbing saya masuk Islam” dengan suara gemetar beliau kubimbing mengucapkan syahadat, kamipun berpelukan menangis. Kuberi nama Islam Muhammad Fauzan, sejak itu warga Mampang memanggil beliau pak Fauzan.
Kuajak beliau menyertaiku berda’wah & menunaikan ibadah umrah, sepulang dari umrah istri & anak-anak beliaupun masuk Islam. Istri beliau dengan nama Halimah, Oto sang gitaris dengan nama Muhammad Zaka Ilham & putri beliau Anna dengan nama Fatimah. Hampir setiap jum’at kami bertemu beliau & putra beliau. Beliau & keluarga diantara 558 muallaf majlis Az Zikra.
Sahabatku, jangan sakiti mereka yang berbeda keyaqinan dengan kita, tunjukkan kemuliaan akhlak terutama kasih sayang, kedermawan & rendah hati, doakan meraka meraih hidayah Allah. Ingat HIDAYAH adalah HAQ ALLAH (QS Al Qoshosh 56), kewajiban kita taat, berda’wah, berdoa, baik sangka & tawakkal, sahabatku. Fotoku bersama beliau pak Muhammad Fauzan & putra beliau Muhammad Zaka Ilham, aku sangat sayang pada mereka & kalian karena Allah. “Allahumma ya Allah Hiasilah hidup kami dengan kesenangan ibadah, kemuliaan akhlak & semangat berda’wah…aamiin”
*Jangan Lupa Sebarkan ya :)
[wt]