SujaNEWS.com — Jum’at 11 Desember 2015, Presiden Gambia Yahya Jammeh mengumumkan merubah negaranya menjadi “Republik Islam”, setelah sebelumnya menganut sistem Republik yang ditinggalkan oleh rezim colonial penjajah terdahulu.
Dalam pidato kenegaraan ditelevisi, Yahya Jammeh mengatakan, “Sesuai dengan identitas agama dan nilai-nilai dari negara Gambia saya menyatakan bahwa negara ini adalah Islam. Muslim mewakili mayoritas di negeri ini, dan kita tidak dapat melanjutkan warisan kolonial penjajah yang ditinggalkan mereka.”
“Kami akan menjamin kebebasan bagi pengikut agama lain untuk tetap menjalankan ajaran agamanya,” janji Yahya Jammeh dihadapan publik.
Dari cacatan sipil yang dikeluarkan pihak berwenang Gambia menyatakan bahwa umat Islam mendominasi 95% penduduk Gambia, dari total keseluruhan penuduk mencapai angka 1,8 juta jiwa.
Yahya Jammeh sendiri telah berkuasa selama 21 tahun dinegeri ini, setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1965 yang lalu. (Skynewsarabia/Ram)
Dalam pidato kenegaraan ditelevisi, Yahya Jammeh mengatakan, “Sesuai dengan identitas agama dan nilai-nilai dari negara Gambia saya menyatakan bahwa negara ini adalah Islam. Muslim mewakili mayoritas di negeri ini, dan kita tidak dapat melanjutkan warisan kolonial penjajah yang ditinggalkan mereka.”
“Kami akan menjamin kebebasan bagi pengikut agama lain untuk tetap menjalankan ajaran agamanya,” janji Yahya Jammeh dihadapan publik.
Dari cacatan sipil yang dikeluarkan pihak berwenang Gambia menyatakan bahwa umat Islam mendominasi 95% penduduk Gambia, dari total keseluruhan penuduk mencapai angka 1,8 juta jiwa.
Yahya Jammeh sendiri telah berkuasa selama 21 tahun dinegeri ini, setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1965 yang lalu. (Skynewsarabia/Ram)