Prihatin Kondisi Bangsa, Sejumlah Tokoh Buat Gerakan 'Selamatkan NKRI'

Prihatin Kondisi Bangsa, Sejumlah Tokoh Buat Gerakan 'Selamatkan NKRI'
SujaNEWS.com —  Sejumlah tokoh dan elemen masyarakat berkumpul dan mendeklarasikan gerakan ‘Selamatkan NKRI’. Gerakan ini bertujuan untuk menyelamatkan Indonesia yang mereka nilai semakin terpuruk.

Deklarasi itu mereka lakukan di Restoran Raden Bahari, Jl Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan. Adapun tokoh yang hadir antara lain Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso, Mantan Wagub DKIPrijanto, Politisi Senior Golongan Karya Aryadi Ahmad, Politisi Senior Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, sejumlah aktivis 65 dan sejumlah ormas.

Acara tersebut dibuka oleh mantan Wakil Gubernur DKI Prijanto. Dalam sambutannya, Prijanto mengatakan gerakan ini muncul karena kegelisahannya dan sejumlah tokoh dengan kondisi bangsa dan memutuskan untuk mencari solusi bersama.

“Awal muncul gerakan ini berawal dari tulisan rekan-rekan di-grup WA (whatsapp) tentang kondisi negara kita sekarang ini, hingga tersirat deklarasi ini,” ujar Prijanto, Kamis (12/11).

Prijanto berharap semua orang memiliki kepedulian terhadap NKRI untuk menyikapi demokrasi Indonesia yang dinilai telah menyimpang dari Pancasila juga UUD 1945.

“Kita mengajak teman untuk kumpul-kumpul dan buat surat ke Panglima TNI agar mengambil langkah-langkah konstitusional dalam menyikapi negara saat ini,” katanya.

“Kami akhirnya berinisiatif bersama PPAD (Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat). Namun surat itu batal, karena panglima TNI sudah mengerti bahwa demokrasi kita saat ini udah menyimpang. Kita akhirnya buat gerakan untuk bangsa pada 5 Oktober 2015 dengan rembukan dan akhirnya menghasilkan suatu kesepakatan perlu melakukan gerakan untuk menyelamatkan NKRI,” jelasnya.

Setelah melakukan sambutan, deklarasi dibuktikan dengan cara menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan atas gerakan tersebut. Spanduk tersebut berisi tiga visi gerakan selamatkan NKRI yakni Kembali ke Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan Prioritaskan Penggunaan Produk Anak Bangsa serta Tolak Buruh Asing.

Btw, sangat disayangkan, diskusi yang dipastikan berisi berbagai informasi sensitif tentang “Keamanan Negara” dilakukan via Whatsapp, sebuah aplikasi messenger yang tingkat keamanannya lemah dan rawan disadap. (ts/RMOL)