SujaNEWS.com — Gerakan ingin memisahkan agama dan politik kini mulai menyebar menjelang Pemilukada serentak, seperti yang terjadi di Depok. Ada upaya dari beberapa pihak yang menolak keterlibatan Kyai dalam dunia politik, hal ini terlihat dari tersebarnya stiker penolakan terhadap Kyai masuk dunia politik.
“KAMI MENDUKUNG KYAI UNTUK TETAP MENJADI KYAI, buatkan pesantren untuk kami, kembalilah ke pesantren bersama kami, jangan ikut-ikutan Politik. Ngeri… Serahkan saja pada yang Ahli” demikian bunyi stiker di Depok.
Salah seorang warga Depok bernama Ahmad menanggapi santai penyebaran stiker kampanye hitam tersebut dan yakin warga Depok tak akan terpengaruh dengan cara-cara kotor menyerang lawan.
“Warga Depok itu Religius dan Cerdas, saya yakin tak akan mudah terhasut dengan stiker provokatif yang ingin membenturkan politik dan Agama” ujar Ahmad kepada Islamedia, selasa (10/11/2015).
Lebih lanjut Ahmad menerangkan bahwa gaya politik kotor anti Agama dan Kiyai ini mirip gaya politik Komunis pada era 1965 an. Ahmad sendiri justru mengaku semakin yakin bahwa dirinya malah akan memilih calon walikota yang merupakan Kiyai pada pilkada Depok Desember mendatang.
“Dengan adanya stiker hasutan menolak Kiyai, saya justru semakin yakin akan pilih Kiyai Idris Abdul Shomad, nomor urut 2 yang berpasangan dengan Pradi. Sudah 10 tahun dipimpin Nurmahmudi yang merupakan Ustadz, warga Depok sejahtera, jalanan halus dan ekonomi warga Depok maju” tegas Ahmad. [islamediah/mh]
“KAMI MENDUKUNG KYAI UNTUK TETAP MENJADI KYAI, buatkan pesantren untuk kami, kembalilah ke pesantren bersama kami, jangan ikut-ikutan Politik. Ngeri… Serahkan saja pada yang Ahli” demikian bunyi stiker di Depok.
Salah seorang warga Depok bernama Ahmad menanggapi santai penyebaran stiker kampanye hitam tersebut dan yakin warga Depok tak akan terpengaruh dengan cara-cara kotor menyerang lawan.
“Warga Depok itu Religius dan Cerdas, saya yakin tak akan mudah terhasut dengan stiker provokatif yang ingin membenturkan politik dan Agama” ujar Ahmad kepada Islamedia, selasa (10/11/2015).
Lebih lanjut Ahmad menerangkan bahwa gaya politik kotor anti Agama dan Kiyai ini mirip gaya politik Komunis pada era 1965 an. Ahmad sendiri justru mengaku semakin yakin bahwa dirinya malah akan memilih calon walikota yang merupakan Kiyai pada pilkada Depok Desember mendatang.
“Dengan adanya stiker hasutan menolak Kiyai, saya justru semakin yakin akan pilih Kiyai Idris Abdul Shomad, nomor urut 2 yang berpasangan dengan Pradi. Sudah 10 tahun dipimpin Nurmahmudi yang merupakan Ustadz, warga Depok sejahtera, jalanan halus dan ekonomi warga Depok maju” tegas Ahmad. [islamediah/mh]