32 Syahid dan 1560 Warga Palestina Terluka dalam Intifadhah 3

32 Syahid dan 1560 Warga Palestina Terluka dalam Intifadhah 3
SujaNEWS.com — Meskipun puluhan orang telah gugur (syahid, insya Allah) dibunuh pasukan Israel, warga Palestina tidak gentar. Intifadhah 3 yang digelar di Tepi Barat, Al Quds dan Jalu Gaza justru semakin gencar.

Hingga hari ke-14, Rabu (14/10/2015) malam, sedikitnya 32 warga Palestina termasuk anak-anak telah syahid dan 1560 lainnya mengalami luka-luka.

Syuhada terbaru dalam Intifadah 3 bernama Basel Bassam Sadr. Seorang pemuda berusia 20 tahun dari Hebron. Ia diberondong tentara Israel di dekat gerbang al Amud di Al Quds, Rabu (14/10/2015) malam. Tentara Israel beralasan, Sadr berusaha menikam seorang komandan Zionis di lokasi tersebut.

Menurut data yang dilansir InfoPalestina, sebanyak 21 warga Palestina syahid di Tepi Barat dan al Quds, sedangkan 11 lainnya syahid di Jalur Gaza. Sebanyak tujuh syuhada anak-anak dan seorang wanita yang gugur besama bayinya berusia 2 tahun dalam serangan Zionis ke rumah korban di Gaza.

Intifadhah merupakan perlawanan rakyat Palestina atas penjajahan yang dilakukan oleh Zionis Israel. Intifadhah 1 meletus pada 9 Desember 1987. Meningkatnya pembunuhan yang dilakukan tentara Israel dan pencaplokan wilayah membuat rakyat Palestina bangkit melawan.

Intifadhah 2 meletus pada tahun 2000 ketika Ariel Sharon menodai Masjid Al Aqsa dan berusaha merobohkannya.

Alasan yang hampir sama telah membangkitkan intifadhah 3. Bedanya, intifadhah 1 dan intifadhah 2 identik dengan perlawanan menggunakan batu sedangkan pada intifadhah 3, banyak warga Palestina yang melawan tentara Israel menggunakan pisau.

Tokoh Hamas Syaikh Hasan Yusuf memperingatkan entitas zionis Israel bahwa mereka tidak akan mampu menghentikan Intifadhah 3 yang saat ini telah meletus. Anggota parlemen Palestina itu juga menegaskan bahwa intifadhah 3 lahir karena Israel menodai Masjid suci Al Aqsha. [Ibnu K/Bersamadakwah]