Dua tamu dari Jepang tersebut mengunjungi SMP Putri Luqman al Hakim dalam rangka melakukan tukar informasi pendidikan. Mereka Chizua Toma dan Ayumi Nakasone.
“Saya melihat pelajar Indonesia juga rajin rajin,” kata Ayumi Nakasone yang juga sebagai guru matematika di Jepang. Ia mengatakan hamper sama dengan di Jepang, bedanya di Jepang cara belajar lebih formal.
Ayumi pun menawarkan kepada para siswi untuk melanjutkan pendidikan ke Jepang. “Pemerintah Jepang membuka diri bagi mahasiswa dari Indonesia untuk belajar ke Jepang,” tuturnya dalam bahasa Jepang.
Memanfaatkan waktu sambil tukar budaya pendidikan, Chizua Toma yang juga pegawai bank di Jepang didapuk menjadi guru dadakan. Chizua mengajar bahasa Jepang yang langsung di translate oleh penerjemah.
Sebaliknya, siswi SMP Putri Luqman al Hakim juga menjadi pengajar bagi Chizua dan Ayumi. Zoya, salah satu siswi mengajari membaca Alquran. “Qulhu,..” ucap Zoya yang ditirukan Chizua dengan terbata.
Ayumi meski bukan muslim senang diajari membaca Quran. Kalau di tempat lain, berkunjung lebih banyak bertukar budaya, di SMP Putri mendapat ilmu lain. “Saya belajar Islam disini,” tutur perempuan asal Okinawa ini.
Menurut Kepala Sekolah, Somi Suradi, kedatangan dua mahasiswa Jepang ini menjadi pengalaman internasional bagi siswi. Harapannya, siswa terinspirasi bisa melanjutkan pendidikan di Jepang yang dikenal sebagai Negara maju.
red: abu faza
