SujaNEWS.com — Di balik semaraknya Parade Tauhid Indonesia yang diikuti ratusan ribu umat Islam, hidayah menghampiri seorang pemuda dari keluarga pendeta. Secara kebetulan ia jogging di belakang Gelora Bung Karno dan melihat lautan massa memutihkan area itu.
Bowie, nama pemuda itu, kemudian bertanya kepada Steven Indra Wibowo yang sedang membetulkan drone untuk meliput acara Parade Tauhid. Sungguh jalan hidayah yang amat baik bagi Bowie, Steven adalah Ketua Mualaf Center Indonesia (MCI) yang sering berhadapan dengan orang-orang non muslim, baik yang sekedar bertanya atau yang sudah ada niatan masuk Islam.
Setelah berkenalan, Bowie dan Steven ngobrol cukup lama. Sekitar satu jam. Bowie heran dengan banyaknya umat Islam yang hadir di acara tersebut. Ia bertanya tentang acara itu, juga bertanya mengapa bukan orang Islam saja yang masuk Kristen. Bowie berargumen, dalam Alquran juga disebutkan kalau nabi Isa akan turun lagi untuk menyelamatkan. Bahkan, kata Bowie, nabi Isa lebih banyak disebut dibandingkan Muhammad di dalam Alquran.
“Saya bilang, ya itu Alquran. Kamu kan bukan Islam, ngapain kamu pakai Alquran untuk jadi pedoman kamu. Kalau kamu percaya bahwa Yesus (Nabi Isa) menyelamatkan kembali seperti di Alquran kamu harus masuk Islam, maka kamu akan diselamatkan,” kata Steven, mengisahkan jawabannya kepada Bowie, seperti dikutip Republika.
Sebelum bersyahadat, Bowie sempat ragu karena keluarganya pendeta di Malang sehingga dapat dipastikan akan timbul protes dari keluarga. Steven meyakinkan, kalau sudah ada niat masuk Islam, akan belajar seiring waktu.
Setelah berdiskusi panjang lebar, akhirnya Bowie memutuskan untuk masuk Islam. Ia bersyahadat di samping panggung Parade Tauhid, dalam kondisi lesehan. Beberapa orang dari Mualaf Center Indonesia menjadi saksi prosesi syahadat itu.
Karena latar belakang keluarga tersebut, keislaman Bowie masih sembunyi-sembunyi. Namun, Mualaf Center Indonesia yang dipimpin Steven sudah mulai melakukan follow-up di antaranya mengajari Bowie cara sholat dan belajar membaca Alquran.
Bowie, nama pemuda itu, kemudian bertanya kepada Steven Indra Wibowo yang sedang membetulkan drone untuk meliput acara Parade Tauhid. Sungguh jalan hidayah yang amat baik bagi Bowie, Steven adalah Ketua Mualaf Center Indonesia (MCI) yang sering berhadapan dengan orang-orang non muslim, baik yang sekedar bertanya atau yang sudah ada niatan masuk Islam.
Setelah berkenalan, Bowie dan Steven ngobrol cukup lama. Sekitar satu jam. Bowie heran dengan banyaknya umat Islam yang hadir di acara tersebut. Ia bertanya tentang acara itu, juga bertanya mengapa bukan orang Islam saja yang masuk Kristen. Bowie berargumen, dalam Alquran juga disebutkan kalau nabi Isa akan turun lagi untuk menyelamatkan. Bahkan, kata Bowie, nabi Isa lebih banyak disebut dibandingkan Muhammad di dalam Alquran.
“Saya bilang, ya itu Alquran. Kamu kan bukan Islam, ngapain kamu pakai Alquran untuk jadi pedoman kamu. Kalau kamu percaya bahwa Yesus (Nabi Isa) menyelamatkan kembali seperti di Alquran kamu harus masuk Islam, maka kamu akan diselamatkan,” kata Steven, mengisahkan jawabannya kepada Bowie, seperti dikutip Republika.
Sebelum bersyahadat, Bowie sempat ragu karena keluarganya pendeta di Malang sehingga dapat dipastikan akan timbul protes dari keluarga. Steven meyakinkan, kalau sudah ada niat masuk Islam, akan belajar seiring waktu.
Setelah berdiskusi panjang lebar, akhirnya Bowie memutuskan untuk masuk Islam. Ia bersyahadat di samping panggung Parade Tauhid, dalam kondisi lesehan. Beberapa orang dari Mualaf Center Indonesia menjadi saksi prosesi syahadat itu.
Karena latar belakang keluarga tersebut, keislaman Bowie masih sembunyi-sembunyi. Namun, Mualaf Center Indonesia yang dipimpin Steven sudah mulai melakukan follow-up di antaranya mengajari Bowie cara sholat dan belajar membaca Alquran.