Menkes: Kadar Klorin pada Pembalut Berizin Masih Aman

Menkes: Kadar Klorin pada Pembalut Berizin Masih Aman
SujaNEWS.com — Menanggapi pernyataan YLKI yang mengumumkan bahwa 9 pembalut wanita mengandung klorin dengan kadar berbahaya, Menteri Kesehatan Nila Moeloek menegaskan bahwa kadar klorin pada pembalut wanita yang memiliki izin edar di Indonesia masih aman.

“Masyarakat juga tidak perlu resah karena setiap pembalut melalui evaluasi saat pendaftaran,” kata Nila seperti dikutip Liputan6.com, Rabu (8/7/2015).

Lebih lanjut Dirjen Bina Farmasi dan Alat Kesehatan, Linda Maura Sitanggang menjelaskan, kadar klorin sespora dengan fluoresensi lemah dinilai aman bagi tubuh. Kadar klorin 5-55 ppm yang diteliti YLKI tidak menimbulkan bahaya bagi tubuh.

Yang berbahaya, terangnya, adalah dioksin. Yakni zat kimia yang tersusun atas atom karbon, hidrogen, oksigen dan klor. Dalam suhu panas, zat kimia tersebut bisa menguap dan masuk ke dalam tubuh.

“Inilah yang bisa menyebabkan kanker,” ungkapnya.

Linda juga meminta YLKI untuk melakukan konfirmasi terhadap temuan adanya zat kimia berbahaya klorin pada pembalut dan pantyliner.

“Metode apa yang digunakan, pengujian kadar klorin pada pembalut wanita, dan menjelaskan secara mendetail senyawa dari klorin yang ditemukan itu. Gas klorin atau apanya tidak jelas,” imbuhnya.

Sebelumnya, YLKI mengumumkan hasil penelitiannya bahwa 9 merek pembalut wanita mengandung klorin dengan kadar 5-55 ppm. Pembalut merek CHARM menempati posisi teratas dengan klorin terbanyak yakni 54,73 ppm.

Baca Juga: Daftar Merk Pembalut dan Pantyliner Yang Mengandung Zat Berbahaya Temuan YLKI