SujaNEWS.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) sengaja melemahkan KPK dengan penangkapan penyidik lembaga antirasuah itu Novel Baswedan.
“Jokowi sedang memainkan sandiwaranya. Ia sengaja obok-obok dan akhirnya jadi pahlawan. Itu sudah terbaca,” kata pengamat politik Ahmad Yazid kepada intelijen, Jumat (1/5).
Menurut Yazid, Jokowi itu dalam mengelola negara seperti bermain sinetron atau film di mana ia menjadi peran utama dan harus populer.
“Jokowi pemain watak. Makanya ia tidak mau ada juru bicara agar selalu muncul di media. Walaupun kemunculannya kadang-kadang bikin pusing rakyat,” jelas Yazid.
Kata Yazid, selama ini, Jokowi merasa yakin dalam mengelola negara itu dengan caranya sendiri.
“Lihat saja, ia memberikan pernyataan salah terkait utang IMF. Padahal salah. Jokowi cuek saja. Baginya yang terpenting populer dan masuk media,” pungkas Yazid.
“Jokowi sedang memainkan sandiwaranya. Ia sengaja obok-obok dan akhirnya jadi pahlawan. Itu sudah terbaca,” kata pengamat politik Ahmad Yazid kepada intelijen, Jumat (1/5).
Menurut Yazid, Jokowi itu dalam mengelola negara seperti bermain sinetron atau film di mana ia menjadi peran utama dan harus populer.
“Jokowi pemain watak. Makanya ia tidak mau ada juru bicara agar selalu muncul di media. Walaupun kemunculannya kadang-kadang bikin pusing rakyat,” jelas Yazid.
Kata Yazid, selama ini, Jokowi merasa yakin dalam mengelola negara itu dengan caranya sendiri.
“Lihat saja, ia memberikan pernyataan salah terkait utang IMF. Padahal salah. Jokowi cuek saja. Baginya yang terpenting populer dan masuk media,” pungkas Yazid.