SujaNEWS.com — Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengaku tidak mengetahui adanya presidium-presidium yang mengatasnamakan penyelamatan negara. Politikus PKS ini menegaskan dirinya mendukung pemerintah yang sah.
"Kalau tidak didukung, bisa macet program-program pembangunan. Tidak ada presidium-presidium penyelamatan atas nama apapun. DPR sepenuhnya mendukung pemerintahan yang sah," tandas Fahri Hamzah, menjawab pertanyaan wartawan, di Gedung Nusantara III, kompleks parlemen, Senayan Jakarta, Senin (13/4).
Karena negara Indonesia menganut sistem demokrasi, Fahri juga menilai keberadaan oposisi menjadi keniscayaan. "Kita oposisi, tapi oposisi yang loyal kepada pemerintahan yang sah," tegas Sekretaris Koalisi Merah Putih (KMP) ini.
Namun saat disinggung soal KPK melepas Briptu Agung Krisdianto, kurir uang suap milik pengusaha Andrew Hidayat untuk disampaikan ke anggota DPR Adriansyah di Kongres PDIP, Fahri tiba-tiba mengelak berkomentar.
"Saya sudah capek ngomongin KPK, bos," pungkas Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKS ini. (fas/jpnn)
"Kalau tidak didukung, bisa macet program-program pembangunan. Tidak ada presidium-presidium penyelamatan atas nama apapun. DPR sepenuhnya mendukung pemerintahan yang sah," tandas Fahri Hamzah, menjawab pertanyaan wartawan, di Gedung Nusantara III, kompleks parlemen, Senayan Jakarta, Senin (13/4).
Karena negara Indonesia menganut sistem demokrasi, Fahri juga menilai keberadaan oposisi menjadi keniscayaan. "Kita oposisi, tapi oposisi yang loyal kepada pemerintahan yang sah," tegas Sekretaris Koalisi Merah Putih (KMP) ini.
Namun saat disinggung soal KPK melepas Briptu Agung Krisdianto, kurir uang suap milik pengusaha Andrew Hidayat untuk disampaikan ke anggota DPR Adriansyah di Kongres PDIP, Fahri tiba-tiba mengelak berkomentar.
"Saya sudah capek ngomongin KPK, bos," pungkas Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKS ini. (fas/jpnn)