'Deudeuh' Tataa Chubby Dibunuh, Ahok Kembali Usul Lokalisasi

'Deudeuh' Tataa Chubby Dibunuh, Ahok Kembali Usul Lokalisasi
SujaNEWS.com — Tewasnya Deudeuh Tataa Chubby, seorang pelacur di kos-kosan kawasan Tebet, membuat Ahok kembali mengangkat wacana lokalisasi. Gubernur DKI Jakarta yang memiliki nama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu mengaku sudah mengetahui adanya kos-kosan yang disalahgunakan untuk pelacuran.

Mantan Bupati Belitung Timur itu berencana akan menutup kawasan kos-kosan tersebut. Lebih jauh, ia juga menyayangkan idenya membuat lokalisasi ditolak mentah-mentah. Padahal, menurutnya, lokalisasi merupakan salah satu solusi dari prostitusi terselubung.

“Saya dulu ngomong lokalisasi dicerca orang habis. Itu yang saya bilang kalau anda mau belajar sesuatu itu mesti jelas. Ini masalah penegakan hukum,” kata Ahok seperti dikutip Detik, Jumat (17/4/2015).

Sebelumnya, pada Desember 2013 lalu, Ahok mewacanakan lokalisasi. Alasannya saat itu, agar prostitusi tidak berkembang liar di berbagai tempat. Ia menyimpulkan ditutupnya lokalisasi di Kramat Tungak pada tahun 1998 oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso dan kemudian tempat itu diubah menjadi Islamic Center, nyatanya tidak mampu menghentikan praktik prostitusi di Jakarta. Wacana Ahok itu pun ditolak oleh sejumlah ormas Islam termasuk Muhammadiyah. [Siyasa/bersamadakwah]