Pria Saudi Dilarang Menikahi Wanita Asing

Pria Saudi Dilarang Menikahi Wanita Asing
SUJA -- Koran Mekkah Saudi Gazette melaporkan, sebuah peraturan baru melarang warga negara Arab Saudi menikahi wanita asal Pakistan, Bangladesh, Chad dan Burma.

Ketentuan baru ini mendapat reaksi yang bernada mengolok-olok dan bahkan diejek habis di media sosial seperti Twitter dan Facebook.

Saudi Gazette menulis, seorang lelaki harus berumur di atas 25 tahun yang boleh mengajukan permohonan menikahi seorang wanita asing.

Jika ia baru menceraikan isterinya, ia harus sabar menunggu hingga enam bulan sebelum mengajukan permohonan izin menikahi wanita asing. Jika ia sudah menikah dan ingin mengambil isteri kedua, ia harus membuktikan bahwa isteri pertamanya mengidap kanker atau lumpuh.

“Hanya kaum lelaki yang mendukung klaim seperti ini demi kesenangan mereka dan demi kepuasan maksimal. Bagi pria saudi, kesombongan itu sangat penting. Ini seperti drama seri aneh di HBO,” ujar Lina al-Sayed, dokter Saudi berusia 35 tahun.

Mona Eltahewy, penulis dan pembicara asal Mesir, bercuit di Twitter: “Wanita di Saudi tak boleh berpoligami. Tapu bayangkan bila ada seorang wanita ingin bercerai karena suaminya mengidap kanker. Ia akan dikutuk seumur hidupnya.”

Mayjen Assaf Qureshi, direktur kepolisian Mekkah, bilang kepada koran Mekkah itu bahwa izin menikahi wanita asing itu diproses melalalui prosedur dengan syarat-sayrat yang sangat ketat.

“Saya heran kenapa ribet menikah dengan warga negara Saudi. Terlalu banyak syarat-syaratnya dan mahal. Kini mereka melarang menikahi wanita dari empat negara tadi. Kenapa? Ini ‘kan sangat tidak Islami. Islam bahkan membolehkan lelaki Islam menikahi wanita Yahudi atau Kristen, kok sekarang jadi ribet begini? Lelaki Saudi semestinya bebas memilih kita jika mereka suka,” ujar Farah Aboodi, 26 tahun, warga negara Irlandia yang tinggal di Jeddah.

Usamah Hussain, warga Pakistan, ngebodor di Facebook: “ Saudi membuka pintu lebar bagi wanita asal Pakistan, Bangladesh, Chad dan Burma (termasuk wanita Rohingya). Para wanita warga negara lain juga harus mendapat perlakuan yang sama ya.”

Rana Ali, warga negara Lebanon yang tinggal di Riyadh mengatakan, negara-negara di luar Saudi jadi bingung, kok tidak dipilih dalam kampanye selektif yang terbatas hanya empat negara di atas?

Hingga sekarang pemerintah Saudi belum mengeluarkan pernyataan resmi yang mengklarifikasi soal aturan menikahi wanita asing tersebut.